PLN Segera Bangun Jaringan Listrik di 84 Desa di NTT

Bagikan Artikel ini

Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Pada tahun anggaran 2019 ini, PT PLN (Persero) akan membangun jaringan listrik di sebanyak 84 desa di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTT, Ignatius Rendroyoko mengatakan, pembangunan ini bertujuan meningkatkan rasio elektrifikasi di Nusa Tenggara Timur.

Paket pekerjaan di Pulau Flores sebanyak 51 dari 256 desa untuk tahap pertama hingga bulan April 2019 dan untuk di lokasi Pulau Timor dan Sumba sebanyak 33 dari 247 desa dan sudah ditandatangani kontrak kerjanya.

“Itu artinya untuk tahap pertama, jika seluruh pekerjaan berjalan lancar, maka masyarakat pada 84 desa itu akan segera menikmati listrik,” ungkap Rendroyoko, Selasa (21/5/2019).

Penanggung Jawab Program Listrik Perdesaan di PLN UIW NTT yakni Manager Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UPPK) Flores, Simi Lapebesi mengakui, sebanyak 51 desa dengan para kontraktor pelaksana saat ini sudah mempersiapkan diri untuk segera memulai pekerjaannya.

“Untuk memperlancar dan mempercepat pelaksanaan pembangunan jaringan distribusi ke desa-desa baru, sangat bergantung pada kerja sama masyarakat dan aparat desa masing-masing. Misalnya, masyarakat bekerja sama merelakan penebangan pohon-pohon yang dilewati jaringan listrik, atau mengijinkan lokasi untuk menanamkan tiang listrik,” ungkapnya.

Ke 51 desa di Pulau Flores itu antara lain, di 27 desa yang tersebar di empat kecamatan di wilayah Kabupaten Manggarai Timur. Untuk Kecamatan Poco Ranaka, yaitu Desa Poco Lia, Pocong, Lento, Deno, Leong, Golo Wune, Compang Laho, Lenang, Melo, Golo Ndari, dan Desa Watu Lanur.

Kecamatan Lambaleda, yakni Desa Satar Punda, Nampar Tabang, Liang Deruk, Satar Punda Barat, Satar Kampas, dan Desa Satar Padut. Untuk Kecamatan Borong, yakni Desa Ngampang Mas, Balus Permai, dan Desa Ranamasak.

Sedangkan Kecamatan Ranamese, yakni Desa Compang Kantar, Satar Lahing, Lalang, dan Desa Torok Golo. Sementara Kecamatan Poco Ranaka Timur, yakni Desa Golo Rengket dan Desa Wangkar Weli.

Kabupaten Manggarai sebanyak 9 desa di dua kecamatan yakni, Kecamatan Cibal di Desa Golo Ncuang, Golo, Barang, Pinggang, Perak, dan Desa Beamese Lando. Kecamatan Reok, yakni Desa Ruis dan Desa Robek.

Sedangkan Kabupaten Manggarai Barat, di Kecamatan Lembor, yakni di Desa Pondo, dan Kecamatan Lembor Selatan di desa Modo dan Wae Mose.

Untuk Kabupaten Ende, jaringan distribusi akan dibangun di Desa Reka, Kecamatan Ndona, Desa Jeo Dua, Kecamatan Detukeli. Sedangkan di Kecamatan Wewaria, jaringan listrik akan dibangun di Desa Nuangenda, Wolomuku, Detubela dan Desa Wolooja.

Sedangkan di Kabupaten Nagekeo, tahap awal tahun 2019, akan dibangun di Desa Rendubutowe, Wajomara dan Desa Renduteno di Kecamatan Aesesa Selatan dan Desa Focolodorawe dan Desa Nagerawe di Kecamatan Boawae.

Sementara di Kabupaten Sikka, listrik akan segera dibangun di Desa Watumerak, Kecamatan Doreng. Serta tiga desa lainnya, yakni Desa Parumaan, Kojadoi dan Desa Kojagete di Kecamatan Alok Timur.

Pengawas UPK2 Kupang, Joko Martono yang membawahi Pulau Timor dan Sumba mengakui, sebanyak 33 dari 247 desa untuk tahun 2019 juga sudah dilakukan penandatanganan kontrak kerja.

Di antaranya, di Kabupaten Sumba Timur sebanyak 6 desa, yakni Desa Karita dan Desa Kuki Talu, di Kecamatan Tabundung. Kemudian Desa Kataka dan Matawai Maringgu di Kecamatan Kahaungu Eti, serta di Desa Matawai Amahu dan Lailara, Kecamatan Katala Hamu Lingu.

Kabupaten Timor Tengah Selatan ada 15 desa, di Kecamatan Fautmolo, di Desa Nunukhniti, Sillu, dan Desa Bileon di Kecamatan Fautmolo, dan Desa Besle’u, serta Desa Sini di Kecamatan Amanuban Tiimur.

Sedangkan di Kecamatan Ki’e, jaringan listrik akan dibangun di Desa Pilli dan Desa Falas. Di Kecamatan Noebeba ada 5 desa, yaitu Desa Teas, Oe’ekam, Naip, Oepliki dan Desa Fatutnana. Dan di Kecamatan Kotolin yakni di Desa Kot’olin, Hoibeti dan Desa O’obibi.

Selanjutnya, di Kabupaten Malaka ada 4 desa di Kecamatan Rinhat, yaitu Desa Nanin, Desa Weain, Desa Alala dan Desa Nanebot.

Sementara untuk Kabupaten Rote Ndao, jaringan distribusi akan dibangun di Desa Mbueain, Kecamatan Rote Barat, dan Desa Oebela di Kecamatan Rote Barat Laut.

Sedangkan di Kabupaten Kupang, tahap awal tahun 2019, akan dibangun di Desa Tanini dan Desa Oenailneno di Kecamatan Takari.

Untuk di Kabupaten Alor, listrik akan segera dibangun di Desa Alila, Kecamatan Alor Barat Laut. Kemudian 3 desa lagi, yakni Desa Talwai dan Desa Tasi di Kecamatan Lembur serta Desa Kenarimbala di Kecamatan Alor Timur Laut.

Sebelumnya, General Manager PT PLN (Persero) UIW NTT, Ignatius Rendroyoko menargetkan rasio elektrifikasi di NTT tahun 2019 akan naik menjadi 90 persen pada akhir tahun 2019 dari jumlah sebelumnya sebesar 71 persen per maret 2019.

Menurutnya, angka rasio elektrifikasi akan terus ditingkatkan setiap tahun menjadi 100 persen, sehingga seluruh rumah di setiap desa akan dialiri listrik atau sudah berlistrik.

Saat ini, kata Rendroyoko, dari target 1.200 desa di provinsi kepulaun itu yang akan dialiri listrik masih tersisa 722 desa. Artinya saat ini baru ada 478 desa yang sudah dialiri listrik. Hal ini karena ada sejumlah kendala yang dihadapi.

Rendroyoko mengharapkan sinergitas pamerintah dari tingkat kabupaten sampai ke desa, serta masyarakat demi kelancaran pembangunan listrik desa.

“Mengingat PLN harus kerja cepat dan segera dinikmati oleh masyarakat itu sendiri yang sudah lama merindukan kehadiran Listrik dari PLN, apalagi infrastruktur jalan menuju lokasi desa tersebut cukup menantang tidak semudah jalan- jalan dalam kota,” tutup Rendroyoko