Kecamatan Kakuluk Mesak Penyumbang Terbesar Pekerja Migran Indonesia
Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Kecamatan Kakuluk Mesak satu dari 12 Kecamatan di wilayah Kabupaten Belu terbesar menyumbang Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Indonesia ke luar daerah.
Camat Kakuluk Mesak, Tarsisius Un Naisali saat dihubungi belum lama ini menuturkan, sesuai data di enam Desa yakni Desa Fatuketi, Dualaus, Jenilu, Leosama, Kenebibi dan Kabuna sebagian besar warganya memilih bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia.
Jelas Tarsi, wilayahnya penyumbang terbesar tenaga kerja baik itu tenaga kerja antar kota antar daerah maupun tenaga kerja keluar negeri, dan sesuai rincian terdapat seratus lebih warga di empat desa.
Akui mantan Lurah Fatukbot, Kecamatan Atambua Selatan bahwa, warga di enam desa berangkat sebagai tenaga kerja ada yang sesuai prosedur dan tidak melalui prosedur atau illegal.
“Ada yang illegal, hal itu dibuktikan dengan beberapa kali penggagalan warganya yang hendak bekerja ke luar daerah dan luar negeri,” ujar Tarsi.
Lebih lanjut, pihak kecamatan bekerjasama dengan pihak gereja tegas menghimbau kepada para calo tenaga kerja illegal agar merekrut calon tenaga kerja sesuai prosedur.
Tidak saja itu, pihaknya juga memberikan himbauan secara tertulis dan lisan kepada para calo tenaga kerja. “Belum lama ini satu bulan yang lalu benar indikasi kita ada oknum OMK yang calo illegal dan langsung dilakukan pembinaan,” ucap Tarsi.
Sejauh ini jelas Tarsi, untuk sementara ini pihaknya belum mendapat informasi atau laporan terkait warganya yang bekerja di lokasi mengalami masalah. “Tapi kalau soal pemberangkatan itu pihaknya sering mendapat laporan dan langsung ditunda,” kata dia.
Kendati demikian, ditegaskan pihaknya bersama para desa terus tingkatkan pengawasan di setiap desa terhadap warga yang akan berangkat atau bepergian keluar daerah sebagai tenaga kerja.
“Terkadang desa tidak selalu serius memperhatikan, melihat dan memantau warganya. Bahkan diduga ada desa yang sengaja biarkan warganya berangkat kerja sebagai pekerja migran,” ungkap Tarsi.
Salah satu pemicu warga berangkat kerja sebagai tenaga kerja masalah ekonomi dalam rumah tangga Sebenarnya dari pemerintah melalui desa itu ada program untuk tingkatkan ekonomi dan kesejahteraan warga, hanya saja belum memahami.
“Kita berikan sosialisasi kepada warga tentang program pemerintah yang bisa merubah ekonomi dan tingkatkan kesejahteraan warga. Kita juga fokus pengawasan bersama dinas teknis dengan warga yang akan bekerja ke luar agar mengikuti prosedur yang ada,” kata Tarsi.