Kabupaten/Kota Wajib Gelar Lomba Pesparani

Bagikan Artikel ini

Kupang, NTTOnlinenow.com – Semua kabupaten/kota wajib menggelar lomba sebagai prasyarat mutlak untuk ikut menjadi peserta pesta paduan suara gerejani (Pesparani) Katolik tingkat provinsi pada Mei 2020 mendatang.

Ketua Lembaga pembinaan dan pengembangan pesta paduan suara gerejani Katolik Daerah LP3KD NTT, Frans Salem sampaikan ini di sela-sela kegiatan workshop LP3K se-NTT di Kupang, Senin (28/10/2019) malam.

Salem mengatakan, kegiatan workshop ini sebagai bagian dari persiapan pelaksanaan Pesparani Katolik kedua tingkat provinsi pada Mei 2020 dan tingkat nasional pada Oktober 2020. Moment workshop ini disampaikan aspek kebijakan dan aspek teknis termasuk technical meeting (TM). Karena itu, peserta workshop dari setiap kabupaten/kota sebanyak dua orang yang terdiri dari ketua LP3KD dan pelatih. Sehingga pada saat penyelenggaraan, semua kabupaten/kota sudah tahu mekanisme dan menjalankan dengan leluasa.

“Kita harapkan, semua kabupaten/kota dapat mengikuti Pesparani tingkat provinsi dengan baik,” kata Salem.

Ia menyatakan, walau LP3KD baru terbentuk pada 2017, tapi telah sukses menyelenggarakan Pesparani tingkat provinsi dan menjadi peserta tingkat nasional di Ambon pada Oktober 2018. Saat itu NTT menawarkan diri menjadi tuan rumah Pesparani nasional kedua dengan asumsi digelar tiap tiga tahun. Namun dalam.perjalanan, diputuskan untuk dipercepat menjadi dua tahun.

“Walau maju satu tahun lebih awal, tapi kita bertekad untuk sukseskan ivent nasional itu. Saat ini sedang dalam proses persiapan,” tandas Salem.

Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) NTT ini menyampaikan, dalam pertemuan dengan para uskup ditekankan, peserta Pesparani harus diproses dari bawah, bukan dengan cara copot- copot mereka yang dinilai mampu. Sehingga lomba harus mulai dari tingkat paroki dan terbaik pertama diutus untuk ikut lomba tingkat kabupaten/kota.

“Persyaratan yang ditetapkan untuk dilaksanakan semua kabupaten adalah untuk ikut lomba tingkat provinsi, harus menggelar lomba tingkat kabupaten/ kota,” tegas Salem.

Kepala Biro Pemerintahan Setda NTT, Doris A. Rihi dihadapan peserta workshop menyampaikan, Pemerintah NTT sangat berharap agar kegiatan LP3KD dapat berjalan dengan sukses dan lancar, baik di tingkat provinsi maupun nasional. Dengan adanya penunjukkan NTT menjadi tuan rumah pelaksanaan Pesparani Katolik nasional kedua pada tahun 2020, menjadi kebanggaan tersendiri dan perlu disyukuri.

“Harus kita sambut dengan sama- sama bergandengan tangan mempersiapkan segala sesuatu untuk mendukung dan mensukseskan pelaksanaan Pesparani nasional kedua di Kota Kupang untuk membangun masyarakat demi mewujudkan NTT Bangkit menuju Sejahtera,” ungkap Doris.

Ia menerangkan, keikutsertaan Kontingen NTT ke Pesparani nasional pertama di Ambon merupakan bukti dukungan Pemerintah NTT untuk setiap pelaksanaan kegiatan keagamaan. Hal ini pun dilakukan juga kepada kegiatan keagamaan lainnya seperti keikutsertaan kontingen NTT pada pelaksanaan kegiatan STQ dan MTQ bagi Umat Muslim, Pesparawi bagi umat Kristen dan Utsawa Dharma Gita bagi umat Hindu.

Doris menambahkan, kegiatan workshop Pesparani ini adalah kegiatan untuk meningkatkan koordinasi, konsolidasi dan sekaligus persiapan secara teknis menuju pelaksanaan Pesparani Tingkat Provinsi NTT kedua yang melibatkan 22 kabupaten/kota se- NTT. Juga persiapan kontingen NTT menuju Pesparani Nasional kedua di Kota Kupang.

“Untuk itu LP3KD NTT mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mempersiapkan seluruh kontingen yang menjadi utusan daerah tiap kabupaten/kota untuk berpartisipasi pada Pesparani kedua di Kota Kupang,” papar Doris.