Pemerintah NTT Bangun 388 Unit Rumah

Bagikan Artikel ini

Kupang, NTTOnlinenow.com – Pemerintah NTT melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2019 ini membangun 388 unit rumah sebagai wujud komitmen pemerintah menekan angka kemiskinan.

Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman Dinas PUPR NTT, Daniel Wilton Foenay sampaikan ini kepada wartawan di Kupang, Senin (2/9/2019).

Ia menjelaskan, dari 14 variabel soal kemiskinan, sekitar enam poin berkaitan dengan aspek perumahan. Terhadap persoalan ini, Pemerintah NTT dalam APBD 2019 mengalokasikan anggaran sebanyak Rp20,8 miliar lebih untuk membangun 388 unit rumah.

“Jumlah rumah yang dibangun itu disebar di 21 kabupaten dengan rata- rata satu kabupaten mendapat 18 sampai 19 unit rumah. Lokasi yang akan kita bangun berada di daerah pengembangan pariwisata,” kata Daniel.

Tentang anggaran yang dibutuhkan untuk satu unit rumah, ia menyebutkan sebesar Rp17,5 juta dengan tipe rumah 36. Dana itu dibagi menjadi dua, yakni Rp15 juta untuk bantuan bahan bangunan dan Rp2,5 juta untuk upah kerja. Memang dari aspek anggaran, dana yang ada sangat kecil untuk membangun sebuah rumah. Tapi sistem kerjanya swadaya, sehingga besaran dananya seperti itu.

Dikatakan, alokasi dana Rp17,5 juta akan terbagi dalam dua item yakni Rp15 juta untuk bantuan bahan bangunan rumah dan Rp2,5 juta untuk biaya atau upah kerja. Karena dana yang dialokasikan sangat kecil, sehingga sistem kerjanya menggunakan pola swadaya.

“Fakta lapangan, rumah yang dibangun lebih besar dari tipe 36 yang dipersyaratkan karena bahan lokal sangat banyak. Tapi tidak ada masalah karena bantuan dananya tidak berubah,” ungkap Daniel.

Selain rumah, lanjutnya, Pemerintah NTT juga membangun 1.005 unit sanitasi dengan dana Rp14 juta per unit. Pembangunan sanitasi ini untuk mendukung program penanggulangan stunting di empat kabupaten yakni Kabupaten Sumba Barat, Nagekeo, Ngada dan Manggarai.

“Sekarang kita lagi kirim bahan untuk tahap awal karena langsung dikelola oleh masyarakat. Dinas PUPR hanya melakukan perencanaan dan pendampingan,” ungkap Daniel.(NTT-LR)