Dukung Pemerintah, Satgas Yonif 743/PSY Ngajar Siswa Dan Berdayakan Warga Di Belu

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Selain melaksanakan tugas pokok menjaga perbatasan Negara Indonesia dengan Timor Leste di wilayah Timor Barat Kabupaten Belu, Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Yonif 743/PSY juga gencar melaksanakan tugas kemanusiaan.

Salah satu peran TNI Satgas yakni mengajar siswa Sekolah di Kabupaten Belu. Hal itu dilakukan Personel di setiap Pos pengamanan guna membantu Pemerintah dalam meningkatkan kualitas serta mutu pendidikan generasi muda bangsa Indonesia.

Demikian Dansatgas Yonif 743/PSY, Mayor Inf I Putu Tangkas Wiratawan dalam dialog publik peningkatan SDM yang digelar RRI Atambua di Kampung Jokowi, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Jumat (8/6/2018).

Dikatakan, dalam meningkatkan SDM pendidikan di wilayah perbatasan Belu dilihat kebelakang bahwa perbatasan ini adalah suatu perbatasan yang sangat unik memiliki ciri khas yang luar biasa.

“Ini perbatasan unik dimana masyarakat kita dengan masyarakat tetangga merupakan satu rumpun, memiliki ciri khas sama” ujar dia.

Selain itu jelas Wiratawan, melihat dari sosial budaya sangat luar biasa. Dimana dari kedua masyarakat beda negara memiliki satu tradisi budaya atau adat istiadat yang satu.

“Kami melihat kualitas SDM masih sangat kurang dan ini jadi perhatian kita bersama seluruh stakeholder,” ucap dia.

Masih menurut dia, Sagtas selain melaksanakan tugas pokok juga memiliki tugas kemanusian dalam hal ini membantu masyarakat. Seperti yang sudah dilakukan yakni memberikan bantuan membuat gerakan Atambua pintar.

“Disini kami buat dengan maksud agar SDM yang selama ini khusus pendidikan bisa kami tingkatkan yakni dengan cara menciptakan rasa minat, membaca, menulis dan sudah kami lakukan di beberapa pos secara rutin,” sebut Wiratawan.

Hal itu dilakukan dengan bantuan tenaga pendidik dan anggota Satgas Yonif 743/PSY yang sudah dibekali dengan soal pendidikan sebelum melaksanakan tugas operasi pengamanan wilayah perbatasan.

“Ini adalah salah satu peran kami dalam membantu Pemerintah meningkatkan SDM dalam hal pendidikan. Selain itu juga kami melakukam edukasi bagaimana menjaga kesehatan bagi masyarakat demi kesehatan bersama,” ungkap dia.

Masih menurut Wiratawan, selain peran pendidikan dan kesehatan juga ada peran lain yang gencar dilakukan yakni peningkatan kesejahteraan masyarakat perbatasan melalui bidang ekonomi, karena antara ekonomi dan SDM tidak bisa terlepas, kalau pendidik baik maka ekonomi jadi bagus.

Peningkatan ekonomi sangat perlu, karena kami melihat ada suatu krestifitas di masyarakat untuk meningkatkan ekonomi mereka. Selain di pertanian kami berupaya lakukan hal lain yang bisa tingkatkan ekonomi seperti di Turiskain kami mencoba buat kreafifitas tanam bawang merah dan bisa jadi hal positif bagi masyarakat.

Selain itu juga di Asulait banyak tanaman pisang yang tidak dimanfaatkan buahnya. Karena itu kami coba memberdayakan masyarakatnya membuat keripik pisang dan hasilnya sudah dijual yang paling tidak meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Kami berusaha melakukan semua itu, paling tidak bermanfaat bagi masyarakat di perbatasan Belu. Setelah kami tinggalkan tugas masyarakat selain bisa nikmati juga terus meningkatkan usahanya demi kesejahteraan ekonomi,” harap Wiratawan.