Dinilai Kinerja Buruk Kepsek SDK Yaperna Oelolok diadukan ke Dinas PPO TTU

Bagikan Artikel ini

Laporan Judith Lorenzo Taolin
Kefamenanu, NTTOnlinenow.com – Kepala Sekolah SDK Yaperna Oelolok, Gerardus Silab diadukan sejumlah orang tua siswa dan komite Sekolah SDK Yaperna Oelolok Kecamatan Insana Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).

Tujuh orang tua siswa mewakili ratusan orang tua siswa lainnya, pada Selasa (23/01/2018) mendatangi Dinas PPO kabupaten TTU mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (PPO) kabupaten TTU, Emanuel Anunut untuk memberhentikan Gerardus Silab dari jabatannya sebagai Kepala Sekolah, lantaran kinerja yang dinilai buruk dan sangat menyimpang dari proses pembelajaran di sekolah yang efektif.

Kedatangan perwakilan tujuh orang tua siswa diterima Kadis PPO Emanuel Anunut di ruang kerjanya. Sebanyak 12 butir pertimbangan yang disampaikan perwakilan orang tua siswa sebagai alasan permintaan pemberhentian Silab dari jabatan Kepala Sekolah.

Diantaranya Gaji para guru minus sebelum dan sesudah Silab menjabat sebagai kepala sekolah, Selama menjabat sebagai Kepala Sekolah Silab tidak pernah mengadakan rapat melibatkan orang tua murid dan komite, Tidak pernah dalam pembagian raport melibatkan orang tua murid dan komite dan langsung diserahkan kepada anak, Raport untuk semester I tahun ajaran 2017/2018 sampai sekarang belum dibagikan, Halaman depan dan belakang sekolah tidak pernah dibersihkan, Utang barang di toko mengatasnamakan komite tanpa sepengetahuan komite sekolah.

Penyusunan RAP penggunaan dana BOS tanpa melibatkan komite sekolah dan bapak ibu guru di SDK Yaperna Oelolok, Menggunakan dana Bos sebesar Rp.13 juta tanpa dikembalikan, Pencairan dana BOS triwulan IV tahun 2017 pada tanggal 22 Desember 2017 sebesar RP.20 juta oleh bendahara, tetapi tidak jelas penggunaannya, Tidak pernah terlibat dalam berbagai kegiatan gereja, Sekolah sangat gelap dan tidak ada titik lampu yang menyala di dalam maupun di luar ruangan, Sementara uang pulsa listrik diambil oleh kepala sekolah 3 kali dalam sebulan dan uang perjalanan dinas kepala sekolah sebesar Rp.1 juta dalam sebulan tetapi tujuan perjalanan tidak jelas entah kemana.

Sejumlah orang tua siswa, kepada media mengeluhkan sikap kepala sekolah yang tidak pernah transparan dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan kegiatan di sekolah.

“Dalam urusan penerimaan raport saja ditahan – tahan, bahkan ada siswa yang ijasahnya belum diambil. Pas ambil ijasah, per siswa dipungut sejumlah uang lagi. Itupun setelah disetor ijasah belum diterima para siswa karena katanya harus tambah uang lagi”, ungkap AT dengan nada kesal.

Orang tua siswa lainnya juga mengungkapkan sejak minggu kedua di bulan Januari 2018 ini, Kepsek Silab tidak pernah lagi masuk sekolah dengan alasan yang tidak jelas.

Menanggapi pengaduan perwakilan orang tua murid, Ketua, Wakil komite Sekolah dan Tokoh Masyarakat, Kadis Anunut mengatakan akan sesegera mungkin mendatangi SDK Yaperna Oelolok guna melihat langsung kondisi sekolah dan kinerja Kepsek Silab.