Golkar Harus Mampu Lahirkan Ketum Berkualifikasi Negarawan
Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Partai Golkar harus mampu melahirkan seorang ketua umum (Ketum) dengan kualifikasi negarawan pasca ditahannya Setya Novanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan korupsi mega proyek e-KTP.
Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), Petrus Selestinus sampaikan ini dalam keterangan persnya yang diterima media ini, Kamis (23/11/2017).
Menurut Petrus, Golkar harus memproyeksikan memilih seorang Ketum pasca Setya Novanto melalui sebuah Munaslub yang demokratis. Untuk memilih Ketum dengan kriteria seorang negarawan, dibutuhkantiga syarat yang harus dipenuhi, yakni munaslubnya harus demokratis, tidak ada politik uang dan tidak ada politik perkubuan. Dengan dinonaktifkan Setya Novanto dari jabatan Ketum Golkar karena berstatus tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek e-KTP, membuat Golkar terpuruk dan berada pada titik nadir.
“Karena itu Golkar harus secara cerdas mengangkat kembali posisi keterpurukan partai ini dengan memilih seorang Ketum baru dengan kualifikasi memiliki karakter dan kompetensi sebagai seorang negarawan, yang saat ini sudah langka di Golkar,” kata Petrus.
Baca juga : Golkar NTT Gelar Jalan Sehat Santai Bersama Masyarakat
Advokat Peradi ini menyatakan, jika Golkar masih mempertahankan gaya kepemimpinana yang pragmatis sebagaimana diperankan Setya Novanto selama ini, maka Golkar akan tetap terpuruk menuju Partai Gurem pada pemilu 2019. Hanya dengan memilih sosok yang negarawan dengan kualifikasi memenuhi kriteria menjadi bakal Capres/Cawapres RI pada Pemilu 2019 mendatang, Partai Golkar dapat menyelamatkan posisinya dan tetap berada pada parpol papan atas bahkan bisa jadi pemenang pemilu 2019.
Petrus berpendapat, syarat utama Partai Golkar untuk bangkit dari keterpurukan pasca Setya Novanto mundur/diberhentikan adalah Munaslub yang demokratis, Munaslub tanpa semangat politik uang dan politik perkubuan. Jika tiga syarat dimaksud berhasil diterapkan, maka Golkar akan memetik manfaat banyak dari kejatuhan Setya Novanto. Malahan munaslub Partai Golkar diharapkan akan melahirkan budaya politik baru yang mengedepankan kejujuran, kesantunan dan bermartabat dengan menjunjung tinggi aspek integritas moral dan kejujuran yang tinggi demi masa depan bangsa yang lebih baik.
Petrus menyampaikan, sejumlah bakal calon sudah dimunculkan. Namun publik belum merespons isu Munaslub Golkar karena sejumlah upaya hukum sedang dilakukan Setya Novanto yang membuat publik masih melihat seberapa digdaya Setya Novanto menghadapi status tersangka yang disandangnya.
Petrus menambahkan, salah satu nama yang populer digadang untuk jadi bakal calon Ketum Golkar adalah Airlangga Hartarto. Dia adalah orang muda yang memenuhi kriteria prestasi, dedikasi, disiplin, loyalitas dan tak tercela. Selain itu memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat. Karena sejak masih menjadi siswa di SMA Kanisius sudah lahir jiwa kepemimpinan. Buktinya, dengan dipercaya sebagai Wakil Ketua OSIS di SMA Katolik Kanisius di Jakarta dan menjadi Senat Mahasiswa di Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada Jogyakarta serta pengalaman memimpin Barisan Muda Kosgoro.