Tim Advokasi Malaria,TBC,Aids Provinsi NTT Bertemu Bupati Lay

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Tim advokasi Malaria, TBC dan Aids Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bertemu dengan Bupati Belu, Willybrodus Lay di rumah jabatan Bupati, Senin sore (6/11/2017).

Tim advokasi yang terdiri dari Pius Selasa dari kalangan Akademisi (Dosen Poltekes Kupang), Novi Muda perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi serta Alexander Dimoe Pimpinan Redaksi Media NTTOnlinenow.com diterima Bupati Lay.

Dihadapan Bupati Lay, Pius Selesa menjelaskan bahwa, tujuan tim melakukan advokasi terkait dengan Kabupaten Belu yang menjadi salah satu daerah endemik Malaria  di wilayah NTT. Malaria membebani anggaran kesehatan kabupaten Belu jika tidak segera ditangani. Kasus malaria Belu tahun 2016 tertinggi No.6 di NTT (API 7.61/1000 penduduk).

56 dari 81 desa (69%) di Belu Endemis Malaria. Kab Belu berbatasan langsung dengan Negara Republic Democratica de Timor Leste (Bebas Malaria), Kabupaten Malaka (Endemis Sedang), dan Kabupaten Timor Tengah Utara (Endemis Rendah).

Selain itu Kondisi Fasilitas Laboratorium Malaria Kabupaten Belu Tahun 2015 belum memadai, Perlengkapan kurang memadai (46%), SDM kurang memadai (69%), 79% petugas mikroskopis belum dilatih, ketersediaan SPO kurang memadai (38%)

Advokasi dilakukan untuk mengeliminasi serta membebaskan persoalan NTT dari penyakit penular Malaria sebagaimana ditargetkan Pemerintah Pusat pada tahun 2030 Indonesia bebas malaria.

Novi Muda menjelaskan saat ini ada dua kuman baru penyebab TBC yang kebal terhadap obat, dan sesuai temuan di wilayah Kabupaten Belu kuman tersebut telah ada.

Dikatakan, seperti di daerah Sikka, ada pembentukan laskar jentik, kurikulum malaria juga prajurit jentik isteri tentara. Hal itu guna mencegah tersebarnya kuman Malaria.

Alex perwakilan media menambahkan, peran media membantu teman-teman dari eksekutif dan legislatif, mendorong agar siap mensuport baik dalam bentuk program-program juga pendanaan. “Karena kalau tidak didukung dengan pendanaan yang memadai itu mustahil program eliminasi malaria bisa mencapai target,” ucap Alex.

Baca juga : Tujuh Kabupaten di NTT, Termasuk Belu Daerah Endemik Malaria

 

Bupati Lay mendukung kegiatan tim advokasi Malaria, TBC dan Aids di wilayah perbatasan Belu dan Timor Leste. Hal ini sangat penting, apalagi daerah Belu merupakan salah satu Kabupaten endemik Malaria.

“Ini hal yang penting soal Malaria di Belu. Selama ini Dinas sudah menekan penyebaran dengan melakukan foging. Kita dorong hal-hal positif yang telah dilakukan. Seperti edukasi Malaria lewat pendidikan bagi murid,” ujar dia.

Persoalan HIV Aids jelas Lay, di daerah Belu masih banyak dan ini kembali ke kesadaran masyarakat dan penyandang HIV bagaimana mereka mencegah tidak tertular pada orang lain.

“Langkah konkrit sudah kita ambil dan himbau pada warga agar waspada terhadap penyakit berbahaya,” ujar dia.

Kesempatan itu Lay meminta kepada tim advokasi agar pada kegiatan esok, tim gabungan menjelaskan cara meneliti dan cara bagaimana mencegah agar ke depan Belu bebas dari Malaria. Selain itu juga cara menurunkan TBC dari tingkat satu ke bawah.

“Besok saya akan hadir membuka kegiatan advokasinya,” ungkap Lay.

Untuk diketahui, tim advokasi Malaria, TBC dan Aids akan menyelenggarakan kegiatan di Hotel Permata Atambua Selasa 7 September pukul 09.00 Wita, dan pada hari Rabu dilakukan di Kabupaten TTU.