Warga Minta Pemerintah Perbaiki Drainase dan Jalan Yang Rusak Dalam Kota
Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Warga di dua Kecamatan, Kota Atambua dan Atambua Barat meminta perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belu terhadap sebagian besar fasilitas umum seperti drainase, jalan raya dalam wilayah Kota Atambua, juga beberapa persoalan lainnya yang terdapat di wilayah Kecamatan Kakuluk Mesak.
Anggota DPRD Belu, Martin Nai Buti kepada media, Senin (10/4/2017) mengatakan, permintaan warga di dua Kecamatan Kota Atambua dan Atambua Barat diusulkan dalam kegiatan reses seminggu yang dilaksanakan pekan lalu. Reses yang dilakukan sedikit berbeda dengan sebelumnya, karena langsung memantau ke desa-desa untuk peroleh langsung laporan dari masyarakat bukan tokoh masyarakat.
“Salah satu persoalan dalam kota atambua yakni longsor di kali talau dekat jembatan yang harus jadi perhatian khusus Pemkab pasang bronjong sepanjang kali. Namun info yang didapat sudah anggaran untuk tahun ini untuk bronjong, tapi sekarang belum bisa eksen karena curah hujan masih tinggi akibatnya banjir nonstop,” urai Nai Buti.
Sementara itu di beberapa Kelurahan di kecamatan kota Atambua dan Atambua Barat itu masih didominiasi permintaan masyarakat soal bantuan perumahan layak huni, kemudian sebagian besar air bersih yang dikeluhkan. Kita harap dengan Dirut PDAM baru, persoalan air bersih di dua kecamatam bisa terpenuhi.
Lanjut Wakil Ketua Komisi I DPRD itu, persoalan lain juga ada kali kecil sepanjang dalam kota yang meluap sehingga merusak fasilitas umum drainase dan jalan raya. Menurut masyarakat itu yang harus diperhatikan tembok penahan di kali sebagian besar sudah rusak dan harus diperbaiki.
Baca : Gelar Undian Simpedes, BRI Atambua Berikan I Unit Suzuki Ertiga
“Warga juga minta sistem drainase atau saluran air sepanjang jalan dalam kota yang rusak, jalan lingkungan yang belum diaspal dan ada sebagian yang sudah aspal dan rusak harus jadi perhatian serius Pemerintah. Itu usulan mayoritas warga kecamatan Kota Atambua dan Atambua Barat,” ucap dia.
Kemudian di kecamatan Kakuluk Mesak kita sama-sama melihat persoalan banjir di wilayah Desa Fatuketi dan Dualaus akibat cuaca tertinggi juga meluapnya sungai kecil di Fatuketi dari kali rotikolt yang sering meluap dan tahun ini paling parah. Juga yang perlu diperhatikan Pemerintah itu jalan raya sepanjang pantai utara mungkin ketinggian harus ditambah seperti jalan-jalan di Malaka.
“Yang rawan banjir ketinggian jalan dari tanah harus ditambah, itu yang diusulkan warga desa. Juga warga desa nelayan banyak masyarakat yang masih harapkan bantuan alat-alat tangkapan nelayan. Itu yang kita dapat selama reses satu minggu di tiga kecamatan Dapil I,” papar Nai Buti.
Dikatakan, terkait usulan warga sudah jadi kebiasaan pada saat sidag LKPJ atau perbuahan, semua hasil reses akan disampaikan ke Pemerintah untuk diperhatikan. Sementara dari sisi politik masing-masing komisi akan perjuangkan hasil itu.
Pada prinsipnya DPR menerima dan memperjuangkan. Warga harus sabar karena APBD kita tidak untuk satu dapil saja, tapi kita ada 12 kecamatan, 69 desa dan 12 kelurahan. Tentunya kue APBD yang tidak sampai satu triliun itu semua akan diperhatikan secara bertahap sesuai dengan prioritas,” pungkas Politisi Partai Gerindra itu.