DPRD NTT Ingatkan Manajemen RSUD Johannes Perbaiki Kualitas Pelayanan

Bagikan Artikel ini

Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Wellem Kale memberikan peringatan kepada pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. DR WZ. Johannes Kupang dalam hal ini manajemen dan dokter di rumah sakit tersebut untuk memperbaiki kualitas pelayanan terhadap masyarakat atau pasien.

Peringatan ini disampaikan Wellem, saat mendatangi pihak manajemen RSUD Kupang, Senin (20/2/2017). Menurut Wellem, kedatangannya tersebut untuk mendapatkan informasi atau penjelasan langsung dari pihak rumah sakit. Pasalnya, dia mengaku, sebelumya telah mendapatkan pengaduan dari sejumlah pasien kemoterapi yang mengeluhkan tidak mendapatkan pelayanan dari pihak rumah sakit dengan alasan kehabisan obat kemoterapi.

“Kami dapat pengaduan dari masyarakat yang menjadi pasien kemoterapi di rumah sakit ini yang mengaku tidak dilayani karena menurut dokter, obat untuk kemoterapi habis. Pasien menjadi resah karena tidak mendapatkan kepastian kapan akan dilayani, sementara pasien harus menahan sakit akibat penyakit yang diderita,” katanya kepada wartawan di RSUD Johannes Kupang.

Karena itu, politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) ini mengingatkan pihak manajemen dan dokter di RSUD Yohannes untuk lebih proaktif terutama terkait penyediaan obat-obatan medis sehingga dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat selaku pasien atau pengguna fasilitas kesehatan milik pemerintah daerah NTT itu.

“Komunikasi harus dibangun antara manajemen dengan dokter sehingga sejalan dalam pelayanan. Jangan sampai dokter bikin lain manajemen bikin lain sehingga tidak sinkron dalam pelaksanaan pelayanan di rumah sakit ini,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Wellem berharap, pihak rumah sakit untuk lebih cermat dalam mengkalkulasi kebutuhan obat-obatan yang diperlukan sehingga ke depan tidak lagi kehabisan obat-obatan agar dapat memenuhi permintaan dan juga pelayanan yang baik terhadap pasien.

Baca : Petani Kecewa Benih Jagung Bantuan Gagal Tumbuh

Sementara itu, Wakil Direktur Penunjang RSUD Yohannes, dr Aleta D. Pian tak menampik bahwa beberapa hari terakhir ini ada protes dari pasien kemoterapi, hal itu dikarenakan salah satu obat dari sejumlah obat untuk kebutuhan kemoterapi yang ada di rumah sakit tersebut memang habis persediaannya.

“Kemoterapi tidak bisa dilakukan apabila salah satu obat yang dibutuhkan tidak ada, karena itu kami sudah pesan dan obatnya sudah ada, hari ini obatnya sudah ada sehingga besok sudah bisa melayani pasien kemoterapi,” katanya.

Aleta mengaku, pemesanan obat dilakukan satu kali untuk kebutuhan selama tiga bulan. Untuk obat kemiterapi sendiri sebenarnya sudah dipesan, namun pihak distributor terlambat memasok obat dimaksud ke RSUD Johannes sehingga terjadi kekosongan. Hal ini kemudian menjadi kendala terhambatnya pelayanan rumah sakit terhadap pasien kemoterapi.

“Sebenarnya kami dilema juga, karena sebelumnya tidak pernah terjadi seperti ini, tapi semenjak dibukanyanya unit kemoterapi ternyata pasien kemo semakin hari semakin banyak,” ungkapnya.

Dia menambahkan, RSUD Johannes Kupang memberikan pelayanan kemoterapi bagi penderita kanker, seperti kanker payudara, serviks, getah bening, kanker usus, tulang, dan kanker aleukimia.

“Untuk pasien kemoterapi yang paling banyak ditangani yakni pasien kanker payudara dan kanker serviks atau kanker rahim. Sementara untuk melakukan kemoterapi, obat-obatan yang dibutuhkan harus lengkap. Apabila ada salah satu item obat yang kurang maka tidak dapat dilakukan,” tandasnya.