Hasto Kuncoro: Jadikan RRI Atambua Rumah Rakyat Indonesia
Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Anggota Dewan Pengawas Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) Hasto Kuncoro meminta agar jadikan RRI Atambua rumah rakyat Indonesia sebagai tempat diskusi publik.
Lembaga RRI punya peran peranan penting yang harus menjamin terpenuhinya hak-hak masyarakat dalam pemberitaan yang memberikan rasa aman bagi seluruh masyarakat Kabupaten Belu di wilayah perbatasan Indonesia dan Timor Leste serta Pemerintah Kabupaten Belu.
Hal itu disampaikan Kuncoro kepada awak media usai acara Serah Terima Jabatan Kepala LPP RRI Atambua dari pejabat lama Lahar Rudiyarso kepada pejabat baru Muhammad Fauzan di Aula Hotel Matahari, Rabu (25/1/2017).
Selain jadikan RRI rumah rakyat Indonesia tegas Kuncoro, jadikan juga RRI sebagai lembaga penyiaran publik yang terpercaya, netral dan independen di wilayah perbatasan Belu-Timor Leste sebagaimana visi misi RRI. “RRI harus menjamin terpenuhinya hak warga negara yakni melalui siaran pendidikan, kesehatan, budaya dan lainnya,” ujar dia.
Dikatakan, peran RRI sangat penting memperkuat kebhinekaan yang ada di perbatasan Belu melalui siaran kebudayaan. Tidak saja itu harus menghadirkan siaran perbatasan, terpencil, terluar sesuai program nawacita Presiden Joko Widodo.
“RRI terbuka bagi siapa saja, tidak hanya tempat rujukan informasi yang pasti tapi juga tempat rujukan hiburan yang sehat, tempat hiburan pelestarian budaya bangsa, kearifan lokal silakan disiarankan melalui RRI Atambua,” ucap Kuncoro.
Jelas Kuncoro, kebetulan RRI memiliki open state, panggung terbuka dan menginginkan area Atambua selalu ramai, anak-anak muda bermain band musik, seni budaya, tari-tarian, diskusi publik langsung ditempat terbuka yang langsung mengundang seluruh masyarakat.
“Jadi seperti kata Pak Bupati, Atambua itu kota persahabatan, kota bhineka tunggal ika di daerah perbatasan ini dan jangan jadikan Kota permusuhan,” jelas Kuncoro.
Baca : 29 Usulan Prioritas Warga Silawan Akan Dibawa ke Musrembangdes
Lanjut dia, RRI ingin bersama seluruh komponen bangsa di daerah Belu. Oleh karena dia mengajak untuk seluruhnya menyiarkan nilai-nilai kebaikan melalui RRI Atambua tentang nilai-nilai 4 pilar kebangsaan, Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
“Diera yang sekarang ,muncul tentang isu intoleransi, isu tentang flower dan itu semakin penting peran RRI. Kita tangkal semua itu demi tegaknya kedaulatan negara Indonesia dan ini penting sekali,” pungkas Kuncoro.
Pejabat lama Lahar Rudiyarso menuturkan, ada beberapa siaran yang belum diselesaikan dan diawal tahun ini kami sudah membuka akses yang siaran di pulau Alor dan tahun 2017 Kabupatan Alor sudah bisa menerima siaran dari RRI Atambua. “Kita ada empat jangkauan siaran yakni, RRI Atambua, Malaka, TTU dan Alor,” sebut dia.
Untuk tahun 2017 jelas Lahar, RRI Atambua sudah mempunyai program nanti akan dilanjutkan oleh Pejabat yang baru yaitu dialog kebangsaan yang akan ditangani Kominfo kerjasama dengan RRI, konser kebhinekaan dan gelar budaya.
“Dengan tiga kegiatan itu kami berupaya semaksimal mungkin membuka panggung terbuka. Harapan kami di tahun ini tiga kegiatan itu akan dilakukan di RRI sendiri. Jadi dengan kegiatan ini kita bisa memastikan apa yang diinginkan Direksi RRI sebagai rumah rakyat,” sebut Lahar yang menjabat sebagai Kepala LPP RRI di wilayah Kalimantan.
Sementara itu Kepala LPP RRI Atambua baru Muhammad Fauzan menyampaikan akan meneruskan apa yang telah ditinggalkan pejabat lama karena itu sangat strategis dan bagus. Akan mendukung meningkatkan kerjasama dengan Pemkab dan mendukung program pembangunan. Juga akan melaksanakan program nasional LPP RRI.
“Harapan kita di tahun ini, RRI harus sebagai rumah rakyat. Kita akan membuat daerah ini ramai, membuat hiburan yang sehat baik itu on air dan of air, dan akan kerjasama dengan semua SKPD juga pihak swatsa sehingga visi misi RRI dapat kita jalankan,” ujar Fauzan.