Ini Proyeksi BI Terhadap Pertumbuhan Ekonomi NTT 2017

Bagikan Artikel ini

Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Bank Indonesia memproyeksikan kinerja perekonomian di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk tahun 2017 mendatang, pertumbuhan ekonomi diperkirakan pada level 5,2 – 5,6 persen (year on year/ yoy) atau masih lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi ditahun 2016.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Timur, Tigor Naek Sinaga menyampaikan ini kepada wartawan di Kupang, Jumat (16/12/2016).

Menurut Sinaga, faktor utama pendorong pertumbuhan diperkirakan masih berasal dari peningkatan konsumsi rumah tangga serta didukung oleh masih meningkatnya investasi di provinsi berbasis kepulauan tersebut.

“Dari sisi konsumsi, perbaikan pendapatan petani terjadi sebagai dampak peningkatan produksi seiring perbaikan sarana irigasi dan perairan. Peningkatan konsumsi juga terjadi seiring adanya peningkatan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang dapat mendorong peningkatan belanja masyarakat,” katanya.

Sementara itu, peningkatan investasi diperkirakan masih terjadi seiring dengan realisasi proyek-proyek pemerintah, diantaranya berupa infrastruktur Sumber Daya Alam (SDA) serta perbaikan konektivitas.

Baca : Hingga Oktober 2016 Penghimpunan DPK di NTT Capai Rp 22,5 Triliun

“Peningkatan investasi juga ditopang oleh investasi swasta, terutama di bidang perkebunan dan pariwisata yang kini mulai dilirik oleh para investor dari luar NTT maupun investor asing,” ujar Sinaga.

Dia mengungkapkan, relatif rendahnya inflasi di tahun 2016 serta adanya potensi kenaikan harga minyak dunia di tahun 2017 mengakibatkan meningkatnya perkiraan inflasi NTT pada kisaran 4,4 hingga 4,8 persen, meskipun masih dalam rentang target Bank Indonesia.

“Untuk itu, kami mengharapkan adanya peningkatan sinergitas dan koordinasi dalam ruang lingkup Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota demi menjaga laju inflasi tahun 2017 yang rendah dan stabil,” ungkapnya.

Sinaga menambahkan, memasuki penghujung tahun 2016, dan sebagaimana diamanatkan UU No. 7 tahun 2011 tentang mata uang rupiah, maka Bank Indonesia akan mulai mengeluarkan dan mengedarkan uang NKRI tahun emisi 2016 secara serentak di seluruh Indonesia.

“Kita patut berbangga bahwa salah satu pahlawan nasional yang berasal dari NTT yaitu Prof. Dr. Ir Herman Johanes terpilih sebagai salah satu dari 12 pahlawan nasional yang diabadikan pada seri mata uang baru tersebut,” tandasnya.