OJK NTT Libatkan Jemaat Gereja Dalam Pelatihan Pengelolaan Keuangan
Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus berupaya memberikan pemahaman kepada seluruh komponen masyarakat, termasuk melibatkan sejumlah anggota jemaat gereja di Kupang, mengenai produk dan jasa keuangan serta perencanaan dan pengelolaan keuangan.
Koordinator kegiatan Training of Trainers (ToT) kepada Agen Edukasi dan Training of Community (ToC) kepada Kelompok UMKM, Enos Kabu mengatakan, OJK NTT bekerjasama dengan Kampus Politeknik Negeri Kupang menyelenggarakan kegiatan tersebut selama dua hari yakni tanggal 6-7 September di Aula Kampus Politeknik Negeri Kupang.
Menurut Enos, gereja memiliki tanggungjawab dan juga peran untuk memotivasi jemaat dalam mengelola sistem keuangan demi kesejahteraan hidup jemaat yang juga merupakan warga masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk melibatkan jemaat gereja dalam pelatihan terkait pengelolaan keuangan.
“Kami menghadirkan para pengurus gereja seperti diaken, penatua, presbiter dan pengurus kelompok umat basis (KUB) yang bersentuhan langsung dengan umat atau masyarakat, karena gereja juga punya tanggungjawab untuk memotivasi umat,” katanya kepada wartawan di Kupang, Rabu (7/9).
Enos mengatakan, tidak semua pengurus gereja baik Katolik maupun Protestan paham soal managemen keuangan atau ekonomi kreatif sehingga terkadang mengalami kesulitan untuk memotivasi warga jemaat, sehingga pola pendekatan yang lebih efektif yakni melalui tokoh agama dan tokoh masyarakat. Dengan demikian diharapkan lebih tepat sasaran.
Dengan adanya kerja sama yang baik antara gereja dan masyarakat maka terciptalah kerukunan dalam kehidupan sehari-hari. Semua ini dilakukan atas dasar kesadaran bahwa perekonomian turut mengambil bagian dalam perkembangan warga gereja.
Ketua Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Kupang ini juga menyebutkan, yang dilibatkan dalam kegiatan tersebut adalah jemaat dari dua gereja di lingkungan kampus politeknik Negeri Kupang yaitu jemaat Gereja Santo Ignasius Matani dan jemaat GMIT Petra Balfai, Penfui, Kupang.
“Ini merupakan tanggungjawab sosial kampus untuk memperkenalkan tentang ekonomi kreatif kepada masyarakat di lingkungan sekitar kampus. Di sisi lain, ini merupakan bentuk mempromosikan kampus kepada masyarakat,” ujarnya.
Kleopas Nome, salah satu peserta pelatihan yang juga sebagai pelaku UMKM mengatakan, kegiatan yang diikutinya tersebut sangat bermanfaat. Pasalnya, selama ini menjalani usaha ternak tanpa menerapkan sistem managamen keuangan sehingga usahanya amburadul.
“Dengan mengikuti kegiatan ini, saya jadi paham soal pengelolaan uang, karena pengelolaan keuangan menjadi prinsip utama bagi seseorang dalam menjalankan sebuah usaha,” katanya.
Menurut Kleopas Nome yang juga pengurus gereja, tepatnya sebagai Wakil Ketua Majelis jemaat Petra, Balfai, Penfui ini, ketika kondisi ekonomi jemaat baik maka urusan berbakti kepada Tuhan pun akan menjadi lebih sempurna.
“Bagaimana kita suruh jemaat untuk berdoa sementara dalam pikirannya masih dipusingkan dengan kebutuhan makan dan minum keluarga di rumah. Berbicara soal surga itu bukan maslah nanti, tapi untuk bagaimana untuk menciptakan “surga” bagi keluarga saat ini,” tandasnya.
Komentar ditutup.