Gandeng Satlantas Polres Belu, Samsat Atambua Gelar Operasi Tertib Pajak

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Kantor UPTD Samsat Atambua bekerja sama dengan Satlantas Polres Belu gelar operasi taat pajak kendaraan bermotor baik itu roda dua maupun roda empat selama tiga hari kedepan.

Operasi gabungan libatkan Anggota Subdenpom IX/1-3 Atambua, Anggota Propam Polres Belu dan Jasa Raharja
terpusat di lapangan umum Atambua perbatasan RI-RDTL, Rabu (6/12/2023).

Dalam kegiatan tersebut, sejumlah kendaraan baik dari roda dua dan empat terjaring dalam operasi gabungan penertiban pajak kendaraan bermotor dengan sasaran pajak kendaraan yang mati.

Kepala UPT Dinas PPKAD Wilayah Kabupaten Belu, Thobi Ndaumanu menyampaikan kegiatan operasi gabungan dilaksanakan guna penertiban pajak kendaraan bermotor di wilayah perbatasan Belu.

“Apresiasi untuk Polres Belu terutama dalam hal ini Kasat Lantas beserta jajarannya serta Anggota PM dan Jasa Raharja telah membantu kami untuk melakukan kegiatan operasi hari ini,” ujar dia.

Thobi menjelaskan, dalam operasi taat pajak hari ini sejumlah kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat yang terjaring. Kegiatan berjalan aman, lancar dan itu berkat kerjasama aparat gabungan.

“Kami langsung berikan edukasi kepada pengendara yang terjaring, termasuk warga agar dapat membayar pajak tepat waktu,” kata dia.

Lanjut Thobi, operasi taat pajak kendaraan bermotor ini dalam schedule kami kegiatannya dilaksanakan selama tiga hari kedepan mulai tanggal 6 sampai dengan 8 Desember. “Nanti untuknlokasi titik operasinya akan kami kordinasikan dengan pihak Satlantas Polres Belu,” pungkas dia.

Bersamaan, Kasat Lantas Polres Belu, IPTU Marthen Luther Petterson mengatakan, tujuan kegiatan operasi gabungan hari ini guna penertiban pajak kendaraan bermotor dengan pengendara.

“Tujuan kami bisa melakukan penekanan angka kecelakaan dan angka pelanggaran yang ada di wilayah hukum Polres Belu,” ujar dia.

Sesuai data sampai saat ini, jelas Petter bahwa Polres Belu masuk lima besar jajaran Polda NTT untuk tingkat kecelakaan paling tinggi dengan tingkat fatalitasnya paling tinggi.

“Untuk data kecelakaan itu ada 24 orang meninggal dunia, 44 luka berat, 84 luka ringan dengan kerugian material 200 juta lebih,” ungkap Mantan Kasat Lantas Polres TTU itu.

“Jadi, dari data tersebut kita melakukan kegiatan penindakan pelanggaran sekaligus mendampingi rekan-rekan dari UPTD Samsat Belu guna penertiban pajak terhadap wajib pajak,” tambah Petter.