Tokoh Dibalik Suksesnya Indonesia Beli 51 % Saham PT. Freeport Nyatakan Siap Maju Pilgub NTT
Laporan Frans Watu
Kupang, NTTOnlinenow.com – Calon Gubernur Provinsi NTT Orias Petrus Moedak memanfaatkan kunjungan ke Kupang untuk bertemu masyarakat perantauan (diaspora) dan mahasiswa Lembata. Pertemuan itu berlangsung di The Kings Resto, Namosain, Kupang, Jumat (7/7).
“Saya senang dapat bertemu dengan diaspora dan mahasiswa Lembata. Lembata saya belum kesana, tetapi dalam waktu dekat akan kesana. Jadwal sudah kami atur kesana,” kata Orias mengawali bincang santai bersama anak-anak Lamalera.
Selanjutnya Orias berceritera tentang sepak terjangnya di perusahaan plat merah dibawah Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Berawal dari bujuk rayu R.J. Lino, dirinya rela hijrah ke Indonesia setelah lama berkarier di Singapore.
Jabatan pertama yang diemban adalah Direktur Keuangan Pelindo I, kemudian Direktur Utama Pelindo II, Direktur Keuangan Bukit Asam (Pertambangan Batubara), Wakil Direktur Utama Freeport hingga puncaknya sebagai Direktur Utama Inalum (MIND ID – Holding Pertambangan Indonesia).
Orias pun berceritera sukses dibalik Indonesia mengakuisisi 51 % saham PT. Freeport. Sebelumnya, RI hanya memiliki 9,36% Saham di PT Freeport Indonesia. Nilai akuisisi untuk mencaplok Saham Freeport Indonesia mencapai US$ 3,85 miliar atau sekitar Rp 53,9 triliun (kurs Rp 14.000). Dari mana uangnya, disinilah peran Orias sebagai orang yang bertanggung jawab mendatangkan Rp.53,9 trillion .
Orias yang saat ini menjabat Komisaris Indpenden PT. Rukun Raharja, TBK (RAJA), menyatakan siap maju pada pemilihan Gubernur NTT tahun 2024.
”Jadi kalau ditanya serius, ya saya serius. Bisa dicatat saya siap menjadi calon gubernur NTT,” tegas Orias saat menjawab pertanyaan salah satu tokoh diaspora Lembata.
Menurut Orias Petrus Moedak, memang niatnya ialah maju dalam pemilihan Gubernur NTT dan jika didukung partai politik dan tentunya masyarakat. Namun, saat ini dirinya fokus berkeliling NTT dengan sejumlah aktivitas sosial, mendukung pembangunan masyarakat, sambil memperkenalkan diri.
Lelaki berkepala plontos yang menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SDK Donbosco memiliki keyakinan, bahwa NTT hanya akan sukses dibangun oleh siapa pun pemimpinya ke depan, asalkan pemimpin tersebut memiliki prinsip ‘jangan mencuri.’ Karena kalau mencuri, siapa pun dia akan ditangkap aparat penegak hukum.
“Saya jamin NTT bisa maju, asalkan jangan mencuri aja. Saya pikir itulah yang paling cocok, jangan mencuri, karena mencuri itu mengambil hak orang,” tegas Orias yang belajar tentang Pelabuhan di Israel.
Sebagai calon Gubernur NTT tahun 2024, kata Orias Petrus Moedak, aspek ekonomi, pendidikan serta kesehatan tetap menjadi prioritas dalam membangun NTT, termasuk sektor pertanian, peternakan dan pariwisata. Pariwisata jika diurus dengan benar akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) NTT.
Ibarat permainan sepak bola, lanjut Orias, pemimpin harus memiliki gawang yakni visi dan tujuan serta sasarannya dalam membangun daerah. Kalau tidak ada ‘gawang’, orang akan bermain (memimpin) tanpa tujuan, selain itu yang diperoleh hanya keringat dan bau badan.
“Jadi intinya semua bisa diurus (dikerjakan, red), asalkan jelas tujuan apa. Misalkan tingkatkan kualitas pendidikannya dulu. Jadi bukan gedungnya harus bagus dulu baru guru, tetapi kualitas gurunya yang harus bagus dulu. Kalau gurunya bagus, anaknya pintar-pintar. Orang tua kita dulu pintar-pintar walau kondisi fisik sekolahnya kusut,” jelasnya.
Selain bertemu diaspora dan mahasiswa Lembata, Orias juga akan bertemu Alumni SDK PAPIDOS (putera- puteri Donbosco) Kupang, dan peresmian 66 sumur bor di TTS, Kabupaten Kupang, Sabu dan Rote yang dibangunnya bersama Yayasan Sumur Delapan Tiga-Kupang.