DPRD Belu Dorong Polisi Usut Tuntas Penyelundupan 136 Karung Pupuk ke Timor Leste
Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Komisi 2 DPRD Belu, Elvis Domingos Pedroso geram dengan kasus penyelundupan sekitar 6,8 ton pupuk asal Indonesia ke Negara Timor Leste.
Dirinya mendorong pihak aparat Kepolisian Polres Belu untuk mengusut tuntas kasus penyelundupan
75 karung pupuk urea (bersubsidi) dan 61 karung pupuk Sp26 (nonsubsidi) yang dicekal petugas Bea Cukai dan Karantina Pertanian Timor Leste di pos Batugade.
Elvis sapaan akrab Ketua Komisi 2 DPRD Belu itu menyesalkan perilaku oknum- oknum yang tidak bertanggungjawab. Pasalnya disaat warga petani di wilayah Belu yang membutuhkan pupuk tapi kesulitan untuk peroleh.
“Diduga ada pihak tertentu yang telah salahgunakan bantuan pupuk untuk keuntungan pribadi,” ujar dia saat dihubungi media, Minggu (18/6/2023).
Lebih lanjut Elvis menyoroti kinerja aparat terkait di pos PLBN Mota’ain perbatasan RI-RDTL yang dianggap lalai dalam pengawasan sehingga pupuk bagi warga petani di Belu bisa lolos dari pemeriksaan hingga masuk ke Timor Leste.
“Komisi 2 sesalkan kinerja petugas Bea cukai dan pihak Karantina pertanian yang melakukan pemeriksaan di pintu perbatasan Mota’ain lalai sehingga 136 karung pupuk bersubsidi dan nonsubsidi dapat lolos dengan aman tanpa terdeteksi dengan baik oleh petugas,” kata dia.
Merasa aneh dengan kasus tersebut, Elvis meminta pihak Kepolisian Polres Belu agar secepatnya mengusut tuntas jejaringan atau sindikat penyelundupan pupuk tersebut.
“Bagi saya ini aneh, karena itu Komisi II DPRD Belu minta aparat penegak hukum untuk menelusuri kasus ini dengan tuntas mulai pihak distributor sampai pada oknum-oknum yang terlibat dalam pengiriman pupuk ke Timor Leste,” pinta dia.
Tegas Anggota DPRD asal PKB itu, harus mengecek distributor yang telah memberikan pupuk tersebut. Sebab untuk pupuk bersubsidi tidak dijual bebas dipasaran. Pihak Dinas Pertanian juga diminta untuk segera mencabut ijin operasional perusahaan yang terlibat dalam persoalan tersebut.
“Karena itu, kami Komisi 2 DPRD Belu minta usut tuntas pelaku pengiriman pupuk subsisdi mulai dari agen sampai pelaku dilapangan. Karena proses untuk mendapatkan pupuk melalui kelompok dan disertifikasi oleh petugas,” tambah Elvis.