Peringatan Hari Sumpah Pemuda, Serena Cosgrova Francis Bersama Foundation Aksi Flobamora dan Timor Belajar Terus Mencerdaskan Masyarakat Pedalaman
Rote, NTTOnlinenow.com – Bulan Oktober menjadi salah satu bulan istimewa di Indonesia selain bulan Agustus. Pasalnya, pada bulan inilah terjadi salah satu peristiwa yang menggugah semangat persatuan dan kesatuan, yakni peristiwa Sumpah Pemuda yang diselenggarakan dalam Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928.
Pada saat itu, para pemuda dari berbagai penjuru tanah air mengikrarkan diri untuk bersatu demi bangsa dan bernegara. Poin utama dari Sumpah Pemuda ini adalah bertanah air satu Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia, dan berbahasa satu bahasa Indonesia.
Meneladani semangat Sumpah Pemuda saat ini tidak harus berperang di medan juang. Namun, kamu bisa melakukan hal positif yang berguna bagi sesama, seperti yang dilakukan Serena Cosgrova Francis.
Peringatan Sumpah Pemuda kali ini diisi Serena Bersama 1000 guru, datang menjadi relawan Pendidikan di Pulau Rote, tutur Serena yang Founder Aksi Flobamora dan Timor Belalar.
“Kami melakukan program “teaching and traveling” di desa Oelasin. Sebagai relawan kami hadir disini dan menyalurkan donasi berupa alat tulis, buku dan berbagai perlengkapan belajarlainnya bagi anak-anak di SDN Oelasin,” tegas wanita yang juga Manejer Academy Sepak bola Bintang Timur Atambua.
Selain mengedukasi anak-anak SD Oelasin, Rena dan Aksi Flobamora dan Timor Belajar Foundation juga berbagi donasi di bidang Pendidikan dan memberikan edukasi dan bantuan kesehatan oleh tim dokter untuk orang tua, guru dan murid di SDN Oelasin.
Momentum Sumpah Pemuda ini juga diisi dengan acara edukasi bagi anak-anak di Pulau Rote yang masih tertinggal dibandingkan daerah lainnya di NTT.
Semangat dan bentuk keteladanan Sumpah Pemuda yang bisa dipelajari dan dipraktikkan generasi muda sekarang tak lain adalah mengukir prestasi. Prestasi ini tidak hanya di bidang akademik saja, tetapi juga di bidang lain yang memberikan manfaat bagi masyarakat luas dan membawa nama harum bangsa, terang alumni Hubungan Internasional Universitas Indonesia.
Diakhir acara, Serena bersama teman-temannya memberikan sebuah pohon harapan bagi adik-adik SD Oelasin. Mereka diberi kesempatan untuk menuliskan nama dan cita-cita mereka.
Kesempatan ini dimanfaatkan anak-anak untuk mnegepresikan harapam dan cita-citanya. Ada yang ingin jadi guru, ada yang ingin jadi polisi, pemain bola, bahkan ada juga yang ingin menjadi petani. Beragam coretan dengan semangat penuh makna.
Untuk adik-adik di SDN Oelasin, kalian adalah harapan bangsa, masa depan bangsa dan akan menjadi pemuda yang cerdas dalam berbangsa, berbahasa dan cinta akan tanah air. Raihlah cita-citamu dan terus belajar agar terlahir pemimpin-pemimpin baru Indonesia di masa depan yang berasal dari Desa Oelasin, harapan Serena Cosgrova Francis mengakhiri kunjungannya di SDN Oelasin.(Frans Watu)