Kodim Belu Kembangkan Pengolahan Daun Kelor Jadi Bahan Olahan Makanan

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Kodim 1605/Belu melalui Staf Teritorial menggelar kegiatan bakti kemandirian masyarakat bersama warga Wedomu, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu perbatasan RI-RDTL.

Kegiatan mengangkat tema “Peran TNI AD Mewujudkan Masyarakat Yang Mandiri dan Sejahtera Untuk Indonesia Tangguh”, yang dihadiri Danramil Wedomu beserta seluruh Babinsa berlangsung di Makoramil 1605-07/Wedomu pada Kamis (21/7/2022) kemarin.

Hal tersebut disampaikan oleh Pasiter Kodim 1605/Belu Kapten Inf Alex Bessie kepada media saat dihubungi media, Jumat (22/7).

Dijelaskan bahwa, bahwa kegiatan bakti kemandirian masyarakat ini merupakan program kerja dari Komando Atas yang dilaksanakan pada tingkat Kodim.

Melalui kegiatan itu dapat meningkatan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan dengan memberdayakan potensi wilayah sehingga masyarakat menjadi lebih mandiri dan memiliki peluang untuk meningkatkan taraf hidupnya

“Kita mengajak masyarakat untuk bagaimana meningkatkan kesejahteraan mereka melalui kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat,” ucap dia.

Diutarakan, Kodim 1605/Belu saat ini sedang galakkan kegiatan pengembangan pengolahan daun kelor menjadi bahan olah makanan. Untuk alatnya atau mesin pengolahan daun kelor berada di Koramil Wedomu sehingga dimanfaatkan untuk mengajak masyarakat melalui kegiatan ini.

Lanjut Alex, kelor merupakan suatu potensi yang berada di wilayah kita yang secara ekonomi juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Sehingga kita melakukan kegiatan mengajak masyarakat sekaligus mensosialisasikan bagaimana cara pengolahan daun kelor untuk menjadi bahan makanan maupun yang bisa dibuat menjadi obat obatan yang berguna untuk kesehatan,” ungkap dia.

Dengan adanya potensi ini, Kodim mengajak masyarakat agar berperan serta dalam pengembangan pengolahan daun kelor ini karena pada umumnya tanaman ini ditanam oleh masyarakat baik itu di pekarangan rumah maupun di kebun-kebun mereka.

“Dengan adanya mesin untuk proses pengolahan daun kelor ini diharapkan masyarakat turut serta berperan dalam penyediaan bahan baku yang di mana hal itu dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Sebab masyarakat adalah penyumbang utama daun kelor untuk dilakukan proses pengolahannya,” ucap dia.

Lebih lanjut mantan Pasi Intel itu menuturkan, selain kegiatan bakti kemandirian masyarakat ini juga dilakukan kegiatan kunjungan ke Sanggar Tenun Nunu Pou yang berada di kelurahan Manumutin yang dimana sanggar ini merupakan sanggar untuk anak-anak belajar tenun ikat tangan tradisional.

“Kita berkunjung ke sanggar tenun anak-anak ini dengan maksud memberikan support kepada anak-anak untuk bisa melanjutkan tradisi menenun ini. Karena kalau tidak diajarkan sejak dini kepada mereka maka kemampuan untuk menenun kain adat lama-lama akan hilang sehingga tidak ada lagi generasi penerus yang dapat melanjutkan keterampilan menenun tersebut,” tutup Alex.