Pemda Belu Kerjasama Pertamina dan Agen Minyak Tanah Gelar Operasi Pasar

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Pemerintah Kabupaten Belu melalui Bagian Ekonomi kerjasama dengan Pertamina (TBBM Atapupu), Agen Minyak Tanah PT. Samara Jaya dan PT Helmi Pratama menggelar pasar operasi.

Operasi pasar menjawab keluhan warga Kota Atambua soal kelangkaan hingga harga di eceran menembus Rp 6.000 perliter berlangsung di taman Fronteira, belakang GOR L. A Bone, Kabupaten Belu perbatasan RI-RDTL, Selasa (28/6/2022).

Disaksikan media, dua unit mobil tangki sebanyak 10 ton minyak tanah disiapkan dalam operasi pasar yang dijual dengan harga HET yakni Rp. 4.000 perliter. Warga sekitaran Kota Atambua mulai antre daftarkan diri gunakan Kartu Keluarga untuk mendapatkan minyak tanah.

Menurut Kabag Ekonomi Setda Belu, Cristoforus L. Loe Mau kegiatan basar atau operasi pasar khusus minyak tanah ini untuk menjawab keluhan warga sekaligus mentralkan harga di konsumen.

Diutarakan bahwa, sebelum itu pihaknya telah menyurati Pertamina dan setelah itu dari pihak
Migas menjawab suratnya untuk menetralisirkan harga minyak tanah.

“Hari ini kita gelar operasi pasar menjawab keluhan warga terkait kelangkaan minyak tanah yang belakangan dan menetralkan harga minyak tanah,” terang dia.

Sementara itu Sales Branch Manager Wilayah Timor V Rayon II NTT,
Yasir Huwaydi menjelaskan kegiatan operasi pasar ini untuk menjawab kebutuhan warga masyarakat di Kota Atambua. “Untuk hari ini kita sediakan 10 ribu liter sesuai info buat tiga warga Kecamatan Atambua,” terang Yasri.

Dikatakan, sejauh ini stok minyak tanah di Pertamina Atapupu stabil dan suplay ke tiga agen minyak tanah dalam Kota Atambua bervariasi antara 5000 sampai 15. 000 liter per agen setiap harinya.

Menyikapi soal kelangkaan minyak tanah hingga harga diatas HET, Yasri menjelaskan bahwa apabila masih ada pengecer yang menjual minyak itu belum bisa dikatakan langka.

“Langka itu apabila benar-benar ngak ada. Kalau minyak tanah di Atapupu ngak ada itu baru langka. Tapi kalau pengecer itu bukan langka, mungkin ada peningkatan konsumsi pasar atau lainnya,” ujar dia.

Tambah dia, suplay minyak tanah dari Pertamina dijual langsung ke Agen. Setelah itu didistribusikan ke pangkalan-pangkalan sesuai permintaan dan dijual sesuai HET. “Tapi kalau minyak tanah di para pengecer itu bukan urusan kita,” pungkas Yasri.

Sementara itu, beberapa warga yang antre membeli minyak tanah mengaku sangat senang dan terbantu dengan operasi pasar yang digelar hari ini dengan harga jual Rp. 4.000 perliternya.

“Selama ini kami kesulitan untuk beli minyak tanah bahkan di eceran ada yang jual dengan harga Rp. 6000 perliter. Kalau bisa kedepan operasi pasar ini terus dilakukan sehingga memudahkan kami mendapatkan minyak tanah,” pinta warga.