Bupati dan Wabup Belu Panen Jagung Hibrida Pertiwi di Desa Dafala
Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Bupati Belu dan Wakil Bupati Belu melakukan panen jagung Hibrida Pertiwi 5 di Desa Dafala, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu perbatasan RI-RDTL, Jumat (1/4/2022).
Panen jagung Hibrida Pertiwi 5 milik kelompok tani Desa Dafala diatas lahan seluas empat hektare turut dihadiri Dinas teknis, Camat, Kepala Desa dan seluruh jajaran serta tamu undangan lainnya.
Bupati Belu Agus Taolin dan Wakil Bupati Belu Aloysius Haleserens usai melakukan panen menyempatkan diri berdialog dengan para petani soal kendala yang dihadapi para petani di lokasi kegiatan.
Dalam dialog itu, para petani meminta agar pemerintahan memberikan dukungan untuk pengembangan kegiatan pertanian yang mereka geluti saat ini. Selain kebutuhan Alsintan, berupa Cultivator untuk pembuatan bedeng, dan traktor besar untuk balik dan sisir tanah.
Tidak saja itu, para petani juga meminta agar pemerintah bisa membantu menurunkan alat berat seperti Exafator dan Buldozer untuk pembukaan lahan baru yang masih kosong, termasuk membangun Embung-embung agar kedepan mereka bisa memanfaatkan air tersebut untuk dua kali tanam dalam 1 tahun.
“Kami butuh Cultivator untuk pembuatan bedeng, kami butuh embung-embung, kami juga butuh traktor, exavator dan buldozer untuk membuka lahan baru yang masih kosong, kami mohon pak Bupati,” ujar para petani.
Menyikapi keluhan para petani, Bupati Taolin menyampaikan bahwa pemerintah akan menjawab keluhan yang disampaikan para petani desa Dafala.
Selain itu diminta agar petani desa Dafala telah membuktikan kepada daerah lain soal sukses bertani, tanaman umur panjang dan tanaman umur pendek holtikultura, maka pemerintah tidak punya alasan untuk tidak memberikan dukungan.
Lanjut dia, pemerintah akan memprioritaskan para petani dari desa Dafala karena keseriusan masyarakat dalam mengembangkan bidang pertanian sudah terbukti. Dan tidak diragukan lagi
“Saya sudah dengar semua keluhan kita akan menjawab itu, kita prioritaskan petani Dafala. Kami juga akan berpikir soal hasil panen petani tetap memiliki nilai jual yang tidak merugikan masyarakat,” kata Taolin.