Diguyur Hujan Deras, Bahu Jalan Sabuk Merah Perbatasan di Belu Nyaris Ambruk

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Hujan deras dalam sepekan akhir yang mengguyur wilayah Kabupaten Belu perbatasan RI-RDTL mengakibatkan banjir dan kerusakan akses transportasi di sejumlah titik.

Salah satu kerusakan akses transportasi yang terjadi yakni bahu jalan sabuk merah perbatasan yang nyaris ambruk akibat longsor di wilayah Haekesak, Kecamatan Raihat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun NTTOnlinenow.com, Rabu (23/2/2022) kerusakan jalan sabuk merah perbatasan penghubung Bulilau-Hakesak-Atambua akibat tergerus air.

“Panjang pergeseran tanah sekira 36 meter. Kalau hari ini sampai besok hujan terus maka jalan ini putus total,” ujar Anggota DPRD Dapil Belu III Yonas Engelbert Talok.

Dituturkan, bertepatan ikuti kegiatan musrembangdes dirinya bersama Forkompincam langsung meninjau lokasi jalan sabuk merah perbatasan yang nyaris ambruk.

“Rusakan jalan tersebut membuat transportasi Haekesak-Atambua terhenti. Aparat Polsek setempat langsung pasang tanda larangan di itu,” ujar Engel sapaan akrab mantan Kades Tohe Leten itu.

Dijelaskan, tak jauh dari lokasi jalan sabuk perbatasan nyaris ambruk itu terdapat sebuah jembatan. Tidak menutup kemungkinan ambruknya jalan tersebut akan berdampak pada jembatan.

“Jembatan itu berada di dalam dua dusun yaitu dusun Sakafini dan Haekesak. Jembatan aman tapi kalau ambruk total maka transportasinya tidak bisa dilakukan,” terang Engel.

Lanjut Anggota DPRD asal PKB itu, terdapat beberapa segmen jalan sabuk merah perbatasan yang mengalami longsor. Jalan tersebut masih merupakan kewenangan nasional.

“Kita minta kepada Dinas PUPR bidang Bina Marga agar dapat melakukan koordinasi dengan balai jalan wilayah X NTT,” ungkap dia.

Sehingga lanjut Engek, pada tahun ini dilaksanakan pemeliharaan rutin terhadap jalan sabuk merah perbatasan mulai dari Mota’ain-Henes. Selain itu, oleh penyedia yang telah melakukan survey ditandai dengan pilox.

Sementara itu, di jalur Atambua menuju Atapupu tepatnya di kilo meter enam tanah longsor menutup bahu jalan, akibatnya transportasi sempat terhenti. Petugas daerah langsung turun ke lokasi gunakan alat besart membersihkan material yang menutup jalan.