Kembali Lakukan Aksi Tanam Pohon, Wujud Balas Cinta Komunitas Green House Untuk Alam
Laporan Judith Lorenzo Taolin
Kefamenanu, NTTOnlinenow.com – Ada yang bilang menanam memang mudah, yang sulit itu merawat dan memastikan tanaman itu tumbuh subur. Beberapa waktu lalu, tepatnya tanggal 12 Januari 2022, telah dilakukan aksi tanam pohon oleh Keuskupan Atambua, Pemda Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Komunitas Green House dan berbagai elemen masyarakat. Tidak tanggung-tanggung, 15.000 pohon ditanam berjejer rapih di pelataran Mutis. Lokasi strategis, KoBe, Oel Anibaat dan Bijaelesunan.
Ribuan pohon ini berjejer indah di wilayah 2 kecamatan, Miomaffo Barat dan Mutis. Hutan dan padang sudah ditumbuhi oleh berbagai jenis pohon. Ada Sengon, Trambesi, Mahoni, Lamtoro Teramba, Tabebuya, Salam dan lainnya.
Seperti bayi yang baru lahir dan merangkak, anakan pohon ini perlu dijaga, dirawat dan dijamin kelangsungan hidupnya. Tentu semua pihak yang terlibat tidak ingin 15.000 pohon ini gagal hidup. Anakan pohon ini harus tumbuh, hutan harus lebat, sumber air harus kembali mengalir, udara harus tetap segar, dan alam harus tetap hijau.
Aksi tanam 15.000 pohon ini merupakan bentuk kerjasama yang baik antara Komunitas Green House dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Benain Noelmina NTT.
Kasi Evaluasi DAS dan Hutan Lindung Benain Noelmina NTT, Dolfus Tuames merespon baik kegiatan positif tim Green House. Ia mengatakan siap mendukung aksi kawula muda dalam upaya merawat dan melestarikan lingkungan.
“Saya akan selalu support kegiatan positif dari anak-anak muda ini. Anakan pohon yang sudah ditanam harus dirawat dan dipastikan tumbuh subur”, kata Dolfus Tuames.
Ketua Komunitas Green House, Benny Augusto mengaku semya aksi Komunitas mendapat dukungan penuh dari BPDASHL.
“BPDASHL Benain Noelmina NTT melalui bapak Dolfus Tuames, banyak membantu Green House Community berupa pengadaan anakan pohon dan fasilitasi dana untuk aksi pemagaran”, aku Benny.
Pencinta alam, kata Benny selalu mengingat dengan baik bahwa “Kemuliaan menanam, tangan di atas tanah, kepala di bawah sinar matahari dan hati bersama Alam seolah selalu terngiang dan menjadi penggerak untuk kembali memastikan anakan pohon tumbuh dengan baik.
“Karena itulah kolaborasi tim hijau datang dan melakukan aksi perawatan, pemagaran,dan tambal sulam” lanjut Benny.
Komponen tim hijau, Green House Community diketahui bermarkas di Eban, sebagai tim tuan rumah. Didukung penuh BPDASHL Benain Noelmina NTT, Klik Kefamenanu, KOMPAK Kefamenanu dan komunitas Arah Angin Kupang, kembali mengantar tim hijau bergerak menuju lokasi kegiatan pada Sabtu (29/01/2022) lalu, tepatnya pada pukul 10.00 wita.
Beranggotakan puluhan orang, tim bergerak cepat memindahkan semua alat dan bahan kerja. Setelah semua kelengkapan sudah siap di tempat, koordinasi dan kerjasama tim hijau langsung bergerak membuat pagar pada tanaman anakan pohon. Meski diguyur hujan dan dihuja dingin khas pengunungan Mutis, tidak menyurutkan semangat tim hijau yang bergerak cepat pada 2 titik.
Total 50an pohon berhasil dipagar dan 63 anakan pohon ditanam lagi. Tekad bulat dan balut cinta pada alam tidak mengubris paduan butiran keringat dan hujan.
Sesekali terdengar celetuk lucu dan sahut-sahutan dari tim Green House Community dan J Rock, KOMPAK Kefamenanu sekedar untuk saling menyemangati.
“Biar kakak basah, asal pohon ini harus tumbuh subur, kalau sampai mati “pohon” maka yang basah itu kakak punya hati”, kata salah satu anggota tim hijau.
“Sepakat kaka berdua, anakan pohon ini harus tumbuh subur, seperti cinta kita kepada mereka”, sambung anggota lainnya.
Salah satu peserta dalam aksi tersebut, Yandri Balan berharap melalui aksi yang digelar semakin menggugah hati para kawula muda untuk terlibat dalam upaya menjaga kelestarian alam.
“Semoga semakin banyak kaum muda yang tertarik untuk menanam. Keyakinan kami, ketika kita merawat bumi maka bumi juga akan menolong kita. Kita balas kebaikan alam dengan menanam lebih banyak pohon lagi”, harap Yandri.
Tidak lupa kepada semua pengunjung, Ketua Komunitas Green House Benny Augusto menghimbau untuk tetap memperhatikan dan merawat alam sebagai balas cinta kepada alam itu sendiri.
“Bagi semua pengunjung, terutama pengunjung yang datang ke Bijaelesunan, kita meminta untuk sedikit memberi perhatian kepada alam sekitar. Kalau sempat lihat pagar yang miring atau rusak mohon diperbaiki, dan tidak kalah penting mohon untuk tidak membuang sampah di sembarang tempat. Inilah saatnya kita balas cinta untuk alam”, ungkap Benny Augusto kepada NTTOnlinenow.com, Senin (07/02/2022).
Green House Community dan support tim sudah bertekad akan terus mengunjungi, merawat, pemagaran dan tambal sulam terhadap anakan pohon di lokasi.
Foto : Komunitas Green House, usai melakukan aksi tanam pohon.