Peserta Pelatihan Senang, Ilmu Olah Pangan Lokal Bermanfaat Tingkatkan Ekonomi

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Para peserta Warga Peduli AIDS (WPA) dan Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) yang mengikuti pelatihan pengolahan pangan lokal sangat senang mendapat ilmu dalam kegiatan selama dua hari.

“Terimaksih banyak kepada CD Bethesda Yakkum atas kegiatan ini. Kami sangat puas dengan ilmu yang didapat selama dua hari pelatihan,” ujar Priska Regina mewakili peserta diakhir penutupan kegiatan di Hotel Nusa 2, Sabtu (18/9/2021).

Dikatakan bahwa, selama dua hari pelatihan peserta diberikan ilmu baru bagaimana cara mengolah pangan lokal menggunakan bahan-bahan lokal yang sebelumnya dipikirkan tapi sangat bermanfaat.

“Ini ilmu baru mengenai pengolahan pangan lokal yang sebelumnya kami tidak pikirkan. Kami sangat senang dengan kegiatan ini karena bahan-bahan yang ada disekitar kita banyak manfaat untuk pangan lokal,” sebut Regina.

Dijelaskan, bahan-bahan yang tidak dipikirkan sebelumnya ternyata bisa dimodifikasi jadi beragam pangan lokal dengan hasil yang sangat luar biasa.

“Ternyata bahan yang tidak kita tahu bisa diolah jadi beragam makanan dan ini ilmu sangat luar biasa,” ujar Regina.

Kita berharap, kegiatan pelatihan ini tidak saja sampai disini, demikian juga dengan kita para peserta tidak sampai disini. Setelah kembali ke rumah, kita membagikan ilmu ini kepada orang lain.

“Kita jangan egois, tapi harus bagikan ilmu ini ke tetangga atau orang lain supaya mereka juga bisa tahu olah pangan lokal dengan bahan yang ada disekitar kita untuk tingkatkan ekonomi rumah tangga,” ucap dia.

Kedepan, KSD dan WPA bisa bersinergi dan bekerjasama dengan Pemerintah terkait pengolahan pangan lokal. Selain itu juga akan bekerjasama dengan ODHA untuk mendapat dukungan fasilitas.

Sementara itu, Rosalina Mahanani selaku fasilitator pelatihan CD Bethesda Yakkum menuturkan, kegiatan pelatihan sejak kemarin diawali dengan materi pengenalan pangan lokal bagi para peserta.

“Sebab, masih banyak teman-teman peserta yang tahu pangan lokal tapi tidak tahu pemanfaatannya. Kita pengenalan dulu untuk pemanfaatannya,” terang dia.

Setelah itu, jelas Rosalina dikembangkan ke pengolahan pangan lokal. Dari pengolahan tersebut, diharapkan teman-teman yang mengikuti pelatihan bisa mengembangkan olahan Pangan sehingga bisa bermanfaat.

Dalam kegiatan selama dua hari, hari pertama diolah tepung jadi bahan pembuatan kue-kue dan hari ini olahan menggunakan bahan-bahan segar yang diolah menjadi pangan lokal.

“Kita harap, para peserta setelah ini terus melanjutkan mengembangkan potensi yang punya, ditambah dengan ilmu yang diperoleh. Itu yang diharapkan agar peserta bisa exsplore lagi karena kita hanya memberikan sedikit ilmu terkait olahan pangan lokal,” tutup Rosalina.