WPA dan KDS di Belu Dapat Materi Pembuatan Majalah News Letter
Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Usai mengikuti pelatihan jurnalistik pekan lalu, Warga Peduli AIDS (WPA) dan Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) binaan CD Bethesda Yakkum wilayah Belu lanjut menerima materi pembuatan majalah atau media news latter di Atambua, Rabu (11/11/2020).
Kegiatan dalam merancang media itu difasilitasi langsung oleh CD Bethesda Yakkum Yogyakarta dengan pematerinya Sukendri Siswanto selaku Staf CD Bethesda Yakkum pusat Yogyakarta.
Menurut Siswanto, materi hari ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan pelatihan jurnalistik yang dilakukan oleh CD Bethesda Yakkum pada tanggal 7 dan 8 November kemarin.
Dikatakan, hari ini kita pembahasan lebih mendalam apa yang sudah diterima dalam pelatihan untuk kemudian nanti peserta siap buat berita untuk nanti dimasukan ke news latter yang akan dibuat.
“Kegiatan ini ending atau akhirnya, agar para peserta itu bisa membuat media sendiri yang dikelola mereka sendiri seperti kegiatan yang dikelol oleh WPA dengan rumah sakit dan pihak lain. Artinya itu terjadi saling tukar informasi,” kata dia.
Ditekankan bahwa, pelatihan ini menjadi penting. Mereka memiliki ketrampilan tentang jurnalistik dasar. Tentang teknis peliputan, pembuatan berita dan dari dasar yang tuliskan sudah membuat hal-hal yang jadi sudah
Harapannya dengan media ini mereka teraktualisasikan kemampuan menulisnya dan kemudian informasi kegiatan berkaitan dengan pencegahan HIA AIDS di Kabupaten Belu bisa dibaca semua orang.
“Para peserta cukup antusias untuk menulis. Selama ikuti pelatihan jurnalistik mereka mempunyai kaidah-kaidah jurnalistik. Penting judul tegakan tentang pentignya lead berita awal,” ujar Siswanto.
Sementara itu Koordinator CD Bethesda Yakkum wilayah Belu Yosefat Ician jelaskan, pelatihan jurnalistik bagi WPA & KDS yang berlangsung 3 hari (7-8, 11 November 2020).
“Kegiatan berakhir hari ini dengan menyepakati, satu media News Letter untuk mengkomunikasikan isu-isu pencegahan dan penanggulangam HIV & AIDS. Selain itu, menyepakati nama media, susunan redaksi, rubriknya dan lain-lainnya,” terang dia.
Dikatakan, dengan media ini WPA dan KDS bisa mengkomunikasikan problematika pencegahan dan penanggulangan HIV & AIDS kepada masyarakat sehingga ikut terlibat bersama-sama menghapus stigma dan diskriminasi bagi ODHA.
“Kegiatan-kegiatan WPA dan KDS bisa dipublikasikan dalam media ini. Media ini juga bisa dimanfaatkan utk meningkatkan potensi penulisan berita, kisah, dll oleh WPA & KDS,” tutup Yosefat.