Pilkada TTU. Pilihlah Pemimpin Yang Punya Rekam Jejak Bermartabat dan Tidak Sibuk Balas Dendam serta Balas Jasa

Bagikan Artikel ini

Laporan Judith Lorenzo Taolin
Kefamenanu, NTTOnlinenow.com – Pilihlah pemimpin yang punya rekam jejak bermartabat dan tidak sibuk balas dendam kepada lawan politik serta balas jasa kepada tim sukses dan kroni-kroninya.

Demikian salah satu butir seruan moral para imam, bruder, suster dan frater sedekenat Kefamenanu dan dekenat Mena di Keuskupan Atambua, menyikapi pemilu kada secara langsung yang akan berlangsung 9 Desember 2020 yang akan datang.

Seruan moral para biarawan dan biarawati ini dibacakan saat digelar Acara Pencerahan Politik dan Seruan Moral di Aula Utama Gereja Paroki Santa Theresia Kefamenanu, Rabu (28/10/2020). Acara ini dihadiri oleh Uskup Atambua, Mgr. Dr. Dominikus Saku, PR, dipandu Ketua Dekenat Kefamenanu, Romo Gerardus Salu, PR dan Ketua Dekenat Mena, Romo Kanisius Oki, PR.

Usai membacakan seruan moral, dokumen itu diserahkan ke perwakilan Banwaslu TTU dan KPUD TTU.

Kegiatan ini dihadiri Paslon Nomor 2 Frengky Saunoah dan Amandus Nahas serta Paslon Nomor 3 David Djuandi dan Eusabius Binsasi. Sedangkan Paslon Nomor 1 Kristina Muki dan Yosep Tanu tidak menampakkan wajah sehingga menimbulkan spekulasi dan
tanda tanya bahkan tudingan yang tidak baik.

Berikut bunyi sebagian dari seruan moral tersebut. Secara umum, politik pada dasarnya baik dan mulia sebagai panggilan kepada pelayanan dan pengabdian yang didasarkan pada nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia demi mewujudkan kesejahteraan bersama (bonumcommunae).

Sebagai proses politik, Pemilukada TTU tahun 2020 hendaknya dilaksanakan dengan menjunjung tinggi nilai – nilai demokrasi dan penghargaan terhadap hak asasi manusia, serta didasarkan pada asas-asas pemilihan umum yakni langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil (Luber jurdil) tanpa adanya tekanan, paksaan dan ancaman dari pihak mana pun demi kehidupan bersama yang lebih sejahtera, lebih bersaudara dan lebih bersahabat.

Saat ini kita membutuhkan pemimpin yang bermoral baik, sehat jasmani dan rohani, serta profesional. Oleh karena itu sebagai proses politik, Pemilukada merupakan momentum untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati yang merupakan paket atau figur yang memiliki kualitas yang tinggi dalam moralitas, integritas, kapasitas, dan profesionalitas untuk mengemban tugas jabatan dan menggunakan kekuasaan secara bertanggungjawab berdasarkan berbagai peraturan perundang – undangan yang berlaku.



Melalui proses Pemilukada TTU tahun 2020 yang sudah dan sedang berlangsung, kita tidak hanya memilih yang terbaik tetapi juga untuk menghindari yang terburuk berkuasa. Karena itu, memilih untuk tidak memilih (golput) dalam Pemilukada sama dengan membiarkan daerah ini berada dalam krisis kepemimpinan. Semua umat/warga yang sudah memenuhi syarat, wajib menggunakan hak pilihnya untuk memilih.

Demi memutuskan mata rantai penularan Corona Virus Disese 2019 (COVID-19), hendaknya semua pihak dalam menjalankan seluruh proses Pemilukada, memperhatikan, dan menerapkan serta mengontrol pelaksanaan protokol kesehatan, menghindari kerumunan, menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir, sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati TTU Nomor 59 Tahun 2020 dan PKPU No 10 tahun 2020.

Secara khusus, pilihlah calon pemimpin yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (beriman/beragama), setia pada Pancasila, UUD NRI 1945 dan NKRI; sehat jasmani dan rohani, memiliki rekam jejak yang bermartabat, sanggup memperjuangkan kepentingan umum, bebas dari kecenderungan balas dendam dan balas jasa.

Pilihlah dengan cerdas berdasarkan suara hati dan menolak dengan tegas politik uang dalam bentuk apapun seperti serangan fajar, politisasi bantuan sosial, politisasi jabatan dan uang, dan lain-lain.

Bagi penyelenggara Pemilu kada, bekerja dan melayani semua pihak secara independen, professional,netral, adil/setara, jujur tanpa diskriminasi dan bebas tekanan apapun dalam wilayah kerjanya. Serta membebaskan diri dari politik uang (Suap menyuap) dan politik kekuasaan (jilat menjilat) dalam menjalankan tupoksi.

Pemerintah Daerah, aparat kemananan (Polri dan TNI), bersama seluruh jajajaran pemerintahan dari Desa, Kecamatan sampai Kabupaten diharapkan untuk secara professional dan netral melayani dan menjamin kedamaian semua pihak untuk berperan serta secara bebas, aman dan damai dalam Pemilukada.

Keterangan Foto : Uskup Atambua Mgr. Dr. Dominikus Saku, PR diapit Paslon nomor 2, Frengky Saunoah dan Amandus Nahas serta Paslon Nomor 3, David Djuandi dan Eusabius Binsasi.