Memasuki Musim Hujan, Wali Kota Kupang Minta Masyarakat Waspadai DBD

Bagikan Artikel ini

Kupang, NTTOnlinenow.com – Memasuki musim penghujan, Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore meminta masyarakat untuk mewaspadai Deman Berdarah Dengue (DBD). Pasalnya Musim penghujan merupakan fase berkembangbiaknya jentik nyamuk. Kebersihan lingkungan perlu diperhatikan masyarakat.

Kepada wartawan, saat digelar konferensi pers, yang berlangsung di Aula Garuda, Balai Kota Kupang, Selasa (27/10/2020) Wali Kota memastikan kebersihan lingkungan menjadi langkah penting dalam mencegah berkembang biaknya jentik nyamuk. Untuk itu warga diminta terus waspada sembari memastikan lingkungan tetap bersih.

“Kota Kupang saat ini sudah mulai memasuki musim penghujan, musim dimana terjadi penularan demam berdarah, sebab jentik-jentik nyamuk itu bekembang biak di daerah lembab dan berair,” katanya.

Wali Kota mengaku, saat ini masyarakat masih dihadapi dengan pandemi Covid-19, namun wajib pula memperhatikan DBD.

Wali Kita menyarankan masyarakat, selain memastikan lingkungan tetap bersih, penting pula menutup wadah atau genangan berisi air, untuk menghindari berkembangnya biaknya jentik nyamuk ini.

Kata Wali Kota, masyarakat perlu mewaspadai hal ini, karena berkembanganya jentik nyamuk di Kota Kupang masih tergolong tinggi, dari Januari hingga oktober, terhitung 760-an kasus dan delapan kematian akibat DBD yang tersebar di enam kecamatan di Kota Kupang.



Untuk mengantisipasi ini, kata Wali Kota, warga diminta rutin melakukan gerakan 3 M. Menguras, menutup dan menguburkan benda-benda yang tidak terpakai lagi, ditambah dengan gerakan 1M plus, yakni menabur abate atau disarankan memelihara ikan.

Wali Kota juga mengingatkan warga soal berserahkannya sampah-sampah di Kota Kupang, akibat musim angin yang melanda Kota Kupang, terutama sampah plastik yang kemudian menjadi tempat genangan air.

“Jadi saya ingatkan kepada semua, sebelum musim hujan, mari kita sama-sama menjaga dan membersihkan lingkungan tempat tinggal kita masing-masing,” katanya.

Kesadaran warga, kata Wali Kota juga paling penting, sebab pemerintah boleh menyiapkan sarana dan prasarana serta obat-obatan dan tenaga kesehatan, namun kalau tidak dibarengi dengan kesadaran dalam menjaga kebersihan, maka DBD ini akan tetap menular.

Wali Kota mengaku, saat ini tim survelen terpadu dinas kesehatan Kota berada di setiap puskesmas dan dinas kesehatan untuk menecegah dan mengatisipasi DBD di kelurahan masing-masing.

Wali Kota juga meminta kepada para Lurah dan Camat menjadi motor untuk melakukan kegiatan pembersihan di wilayahnya masing-masing. (NTT-YM)