Panen Anggur di Desa Silawan, Uskup Atambua : Contoh Kebun Anggur Tingkatkan Ekonomi Umat

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku, Pr melakukan panen anggur milik keluarga Duarte dos Santos selaku Ketua Dewan Stasi Seroja di Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto, Kabupaten Belu, Minggu siang (9/8/2020).

Panen anggur oleh Uskup Atambua di kebun anggur, dusun Aisik, Desa Silawan ditandai dengan pemetikan buah. Turut hadir pastor Paroki Stella Maris Atapupu, Romo Yoris Giri, Pr bersama pastor pembantu, Kepala Desa Silawan, Danki Pos Silawan Satgas Yonif RK 744/SYB serta warga (umat) setempat.

Menurut Uskup Dominikus, gereja mendukung pemberdayaan ekonomi umat melalui aspek peternakan, perkebunan maupun pertanian dalam meningkatkan ekonomi rumah tangga.

“Kebun anggur ini contoh bagi warga lain untuk menanam anggur guna tingkatkan ekonomi warga,” ujar dia.

Diharapkan, keberadaan kebun anggur ini juga bisa memotivasi warga lain untuk melakukan budidaya anggur. Selain itu, sebagai anggota TNI Serka Duarte dos Santos terus berbagi ilmu budidaya anggur dan selalu dampingi warga.

Sementara itu, Kepala Dusun Aisik Elisa Marques selaku pemilik anggur menuturkan, tanaman anggur yang ada di kebun anggur ini ditanam sejak tahun 2015 silam bersama suaminya Duarte dos Santos yang juga seorang anggota TNI di satuan Kodim 1605/Belu.

Dituturkan, untuk wilayah Desa Silawan budidaya anggur ini sudah menjadi suatu program unggulan khususnya di bidang pertanian sehingga secara ekonomisnya sangat membantu dalam kebutuhan rumah tangga.

“Tanaman anggur ini sangat cocok dibudidayakan untuk di wilayah pesisir pantai pada umumnya dan lebih khusus di desa Silawan ini,” ujar Elisa didampingi Duarte kepada media.



Dikatakan, sebagai seorang istri tentara saya mendampingi pekerjaan daripada suami saya yang dimana tugas kesehariannya sebagai seorang Babinsa dan juga sebagai seorang pelopor dalam budidaya tanaman anggur ini.

“Saya selalu mendampingi suami dalam membudidayakan tanaman anggur ini sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal,” ungkap Elisa.

Lanjut dia, sebagai seorang kepala dusun dirinya juga mempunyai program yang sama yaitu dalam membudidayakan anggur di dusun ini dan terutama di desa Silawan. Sehingga dengan demikian masyarakat yang berada di dusun ini semuanya bisa mempunyai kebun anggurnya masing-masing artinya masyarakat juga ikut membudidayakan anggur di pekarangan rumah masing-masing.

Dijelaskan, untuk pemasarannya saat ini langsung melayani di tempat yang artinya pada saat panen seperti ini bagi konsumen atau pembeli yang ingin membeli bisa datang langsung ke kebun anggur dan langsung membelinya di sini.

“Hal ini karena konsumennya lebih banyak yang langsung datang ke lokasi kebun anggur. Kedepan alangkah lebih bagusnya dikembangkan lagi oleh seluruh masyarakat sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen dari pada buah anggur ini,” pinta dia.

“Untuk harga per kilonya, awalnya kita menjual dengan harga Rp70.000. Namun karena ada pertimbangan satu lain dua hal sehingga perkilonya kita jual dengan harga Rp50.000 sehingga harga dapat terjangkau oleh masyarakat,” tambah Elisa.

Diharapkan, warga Silawan dapat meniru apa yang telah dikembangkan atau dibudidayakan oleh Pak Babinsa di desa ini. Sehingga Desa Silawan ini bisa menjadi Desa penghasil anggur bukan saja hanya sebagai Desa penghasil anggur tetapi juga anggur yang dihasilkan benar-benar memiliki nilai ekonomis yang sangat bagus.

Sementara itu, Babinsa Silawan, Serka Duarte dos Santos pemilik kebun anggur mengajak warga khususnya di Silawan untuk bersama bergerak membudidaya anggur. Selain membantu ekonomi warga, dengan budidaya anggur kita jadikan Desa Silawan sebagai desa anggur.