Tenny Konay Nasehati Ieter Johannes Stop Tipu Tipu
Kupang, NTTOnlinenow.com – Pieter Johannes alias Pieter Konay palsu dituding hanya mencari panggung lewat salah satu media online untuk menebar kebohongan dan tipu muslihat atas warisan Keluarga Konay. Hanya media online ini yang getol melansir semua kebohongan Pieter Johannes alias Pieter Konay palsu yang tidak benar.
Tudingan ini dilontarkan Marten Soleman Konay, salah satu ahli waris Esau Konay kepada wartawan, Selasa (21/7/2020) menanggapi pernyataan Pieter Johannes alias Pieter Konay palsu di salah satu media online yang khusus dipakai untuk menyerang dirinya secara pribadi dan ahli waris Esau Konay.
“Saya anggap Pieter ini sudah mati. Bagaimana orang yang sudah mati bisa bangkit kembali. Mulai dari bapaknya Bertolomeus Johannes sampai anaknya si Pieter Johannes alias Pieter konay palsu, tidak pernah menang melawan kami(ahli waris Esau Konay). Jadi si Pieter ini tereksekusi. Bagaimana orang yang sudah dieksekusi oleh pengadilan bisa kembali menguasai obyek yang sudah berkekuatan hukuam tetap,” kata Tenny Konay panggilan akrabnya.
Tenny malah menantang Pieter untuk turun ke lokasi jika mengaku sebagai pemilik dan memiliki bukti otentik bukan berkoar-koar di media online. Karena secara hukum, sejak obyek tersebut dieksekusi oleh PN Kupang tahun 1997 silam, maka semua dokumen pertanahan di atasnya batal demi hukum.
“Jadi ada sekian banyak sertifikat yang sekarang dipegang oleh si Pieter. Sertifikat-sertifikat itu jelas batal demi hukum alias tidak berlaku lagi. Silahkan saja, kalau mau dihidupkan kembali. Tapi yang jelas pasti pidana,” ujar Tenny tertawa.
Ia menasehati Pieter Joahanes alias Pieter Konay palsu untuk membei contoh dan teladan yang baik di usia senjanya. Bukan malah terus menebar kebohongan dan tipu muslihat kepada orang lain. Apalagi semua orang sudah tahu jika Pieter Johannes dibaptis di gereja Nazareth Riumata Desa Nekbaun Kecamatan Amarasi Barat dengan ayah Bertolomeus Johannes dan ibu Maria Nepa.
Sesuai catatan dalam daftar registrasi nomor: 886 Buku Induk Gereja Majelis Injili di Timor (GMIT) Jemaat Nazareth-Riumata, Pieter ini dibaptis pada tanggal 19 November 1947 oleh Pendeta Fudikoa dengan nama Pieter Johannes.
“Sebagai orangtua mestinya punya perasaan malu karena sudah menipu diri sendiri, menipu gereja dan menipu pemerintah untuk menguasai warisan Esau Konay. Yang lebih sedih adalah Pieter ini sudah menipu Tuhan,” katanya.***