Jelang Hari Anti Narkoba 2020, Roy Wijaya Garap Film The Bandhit

Bagikan Artikel ini

Jakarta, NTTOnlinenow.com – Jelang Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2020 Sutradara Roy Wijaya kembali di percaya untuk menggarap Film yang syarat makna edukasi berjudul The Bandhit (Pertarungan Antar Geng Narkoba). Film tersebut Sebagai sarana mereduksi penyadaran akan bahaya Narkoba.

Menurut Roy, Film The Bandhit bukan saja sebuah pertarungan antar geng narkoba, tapi saking begitu jahatnya bahaya norkoba, seks terselubung dan penculikan anak menjadi momok yang berkelindan dan sangat menakutkan. Tapi lagi lagi, ending cerita Film ini tetap mengacu pada ketentuan debagai dasar terhadap pencegahan bahaya narkoba.

“Karena dengan film masyarakat akan mudah mencerna bahaya Narkoba,” ucap Roy, seusai tanda tangan kontrak bersama dua produser untuk memproduksi Film The Bandhit di Kawasan, Jakarta Selatan, Kamis 24 Juni 2020.

Dalam cerita film itu, kata Roy, akan lebih banyak adegan sinematic untuk menghindari kesan vulgar dan kekerasan dibalik adegan-adegan yang menegangkan. Karena film ini menceritakan tentang para Sindikat narkoba dan diyakini menguasai perdagangan narkoba di Asia sampai Pasifik dengan nilai US$ 70 miliar atau Rp 983 triliun per tahun.

“Dengan ceriita itu, dalam mengungkap kasusnya saya melibatkan Pimda Mapan DKI Jakarta sebagai biro Agensi Informasi, bahkan para anggota Mapan beberapa kali bertemu para bandar dan ini akan menjadi adegan yang menegangkan, karena para bandit narkoba bisa saja meringkusnya. Namun dibalik itu juga ada sisipan komedi dan percintaan romantis yang akan menguras adrenaline penonton,” terang Roy.

Pada akhirnya, “The Bandit” bukan hanya perjalanan dua geng narkoba atau Pimda Mapan DKI Jakarta sebagai ormas yang peduli terhadap anti narkoba. Tapi perjalanannya menebus dosa masa lalu terhadap keluarga tercinta dan masa depan generasi penerus bangsa.

Sementara itu, Ketua Panitia HANI 2020 Pimpinan Daerah Masyarakat Peduli Anti Narkoba Provinsi DKI Jakarta (Pimda Mapan DKI Jakarta) Demsy Robinson Pitoy mengatakan, bahwa dengan film tersebut, pihaknya akan fokus pada pembenahan remaja kekinian atau milenial dengan lebih banyak membangun edukasi dalam rangka pencegahan dini anti narkoba.

Karena remaja bukan hanya objek tetapi juga sebagai subjek, jadi dalam pencegahan dan penanggulangan narkoba remaja harus terlibat aktif sebagai upayanya di penyuluh tentang bahaya penyalahgunaan narkoba.

”Indonesia butuh remaja berkepribadian yang tangguh dan bertanggung jawab kepada diri sendiri dan orang lain dan itu aspek penting yang bisa membantu seseorang siap menghadapi berbagai tantangan termasuk menolak penyalahgunaan narkoba,” jelasnya.

Senada dengan Demsy, Ketua Pimda MAPAN Prov DKI Jakarta Mary Shinta Br Sembiring mengatakan, strategi dengan berbagai aktifitas dan menggandeng orang orang profesional di dalamnya adalah hal mutlak. Karena pencegahan bahaya penyalahgunaan narkoba di Indonesia harus dilakukan secara sistematis dan terintegrasi. Antara pencegahan, pemberantasan, dan rehabilitasi harus diperlakukan seperti sistem yang saling melengkapi.

“Halnya dalam Produksi Film The Bandhit, saya menggandeng Sutradara Roy Wijaya, Hal itu sebagai upaya pencegahan untuk ikut membantu Pemerintah yaitu BNN dan Polisi. Karena Film ini juga tetap mengikuti acuan penanganan bahaya narkoba secara internasional, tapi disesuaikan dengan kondisi riil di nasional. Karena bahaya narkoba sudah tergolong fenomena global, tidak hanya di Indonesia saja, “ ungkapnya. (*)