DBD di Kota Kupang Sudah Mencapai 248 Kasus

Bagikan Artikel ini

Kupang, NTTOnlinenow.com – Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, Dokter Retnowati mengatakan, dalam kurun waktu dua bulan terakhir, yaitu Bulan Januari dan Februari tahun 2020, Jumlah penderita Demam Berdarah Dengue, atau DBD sudah berjumlah 248 orang dengan jumlah penderita paling banyak di Puskesmas Sikumana, korban yang meninggal sebanyak 3 orang

Retnowati mengatakan, untuk mencegah jatuhnya korban akibat DBD, masyarakat khususnya para orangtua harus peka dan menjaga kondisi kesehatan anak-anaknya, jangan menyepelekan setiap perubahan yang terjadi pada anak. Himbaun Dinas Kesehatan melalui Puskesmas untuk penggunaan abate dan kebersihan lingkungan itu juga harus dilakukan.

Retnowati juga meminta kepada masyarakat Kota Kupang agar semuanya melakukan gerakan pembersihan lingkungan, menutup semua tempat penampungan air, dan mengubur semua barang bekas yang berpotensi dijadikan sebagai sarang nyamuk.

Sementara Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, atau P2P, Dinas Kesehatan Kota Kupang, Sri Wahyuningsih mengatakan, saat ini yang banyak dirawat pasien DBD dengan Gred Satu, artinya orang tua sudah mulai sadar dan minta cepat penanganan anak-anak mereka, jika dilihat ada gejala panas dan demam.

Sri mengatakan, sampai saat ini, Dinas Kesehatan juga telah melakukan fogging yang tersebar di semua kelurahan di Kota Kupang, sekitar 35 titik telah difogging. Lokasi fogging ditentukan oleh Penyelidikan Epidemiologi, jika hasilnya merekomendasikam untuk fogging, barulah dilakukan fogging.

Sri mengaku, saat ini, semua puskesmas dalam keadaan waspada, dan tetap siaga untuk menangani pasien yang diduga DBD. Selain itu, pihaknya juga bekerjasama dengan semua rumah sakit di Kota Kupang, jika ada kasus yang dilaporkan dari rumah sakit, maka akan langsung ditindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan epidemiologi untuk memantau apakah terjadi penambahan kasus atau tidak.

Sri mengatakan, Dinas Kesehatan dan Puskesmas juga memantau jentik-jentik nyamuk yang ada, juga pembagian abate secara gratis, dan juga sosialisasi pencegahan DBD.

Menurut Sri, yang paling penting untuk memberantas sarang nyamuk adalah peran aktif masyarakat, jangan membiarkan barang-barang bekas yang berpotensi menampung air karena akan memicu perkembangan sarang nyamuk dan jentik nyamuk. (ntt-ym)