Sambut Hari Disabilitas Nasional, Kodim 1605/Belu Berbagi Kasih Bersama Anak Panti Asuhan
Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Kodim 1605/Belu berbagi kasih bersama anak-anak Panti Asuhan
Bhakti Luhur Susteran Alma di Kelurahan Tulamalae, Kecamatan Atambua Barat, Kabupaten Belu, Timor Barat wilayah perbatasan RI-RDTL, Rabu (4/12/2019).
Kegiatan amal Kodim 1695/Belu berbagi kasih dilakukan dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional bertajuk “Indonesia Inklusi Dan Ramah Disabilitas” dihadiri Kasdim 1605/Belu Mayor Inf Ery Ninu, Pasi Ter Kodim 1605/Belu Kapten Inf I Nyoman Suwastika dan Anggota Staf Ter Kodim 1605/Belu.
Kegiatan wujud peduli satuan TNI Kodim 1605/Belu terhadap sesama di wilayah perbatasan Belu dengan bekas propinsi ke-27 Timor-Timur (Negara Timor Leste,red) mendapat sambutan baik dari pihak Panti Asuhan Bhakti Luhur yakni Suster Isabella Fatimah Bersama Anak-Anak Disabilitas Panti Asuhan Bhakti Luhur.
“Kedatangan kami ke panti asuhan ini adalah untuk memberikan semangat, motifasi dan rasa percaya diri kepada anak-anak penyandang disabilitas,” ujar Kasdim 1605/Belu Mayor Inf Ery Ninu.
Lanjut dia, karena mereka (anak panti asuhan) juga merupakan anak-anak indonesia generasi penerus bangsa. “Semoga dengan kehadiran TNI ini memberikan warna baru tersendiri bagi mereka sehingga mereka merasa tidak dikucilkan,” kata dia.
Masih menurut Mayor Ninu, kegiatan bantuan berupa paket sembako yang dilaksaanakan hari ini juga merupakan bentuk kepedulian TNI kepada masyarakat khususnya bagi anak-anak penyandang disabilitas.
Sementara itu, Suster Isabella Fatimah menyampaikan terimakasih kepada Kodim 1605/Belu yang telah peduli dan perhatian melalui bantuan kepada panti asuhan ini dan anak-anak begitu senang sekali karna mereka bilang ada Bapak TNI yang datang.
Dituturkan bahwa, nak-anak penyandang disabilitas yang ada di panti asuhan ini ada 20 orang dan ada 11 orang anak yang ada diluar panti asuhan juga kami layani, jadi jumlahnya ada 31 orang anak penyandang disabilitas yang ada di panti asuhan ini
Menurut Suster Isabella, kedepan anak-anak ini tidak selamanya akan terus menetap di panti asuhan. Tugas kami adalah memberikan terapi kepada mereka, mengajarkan berbagai ketrampilan kepada mereka, melatih kemandirian mereka sehingga suatu saat ketika mereka kembali ke keluarga dan masyarakat.
“Mereka telah memiliki ilmu yang bisa mereka terapkan di masyarakat sehingga mereka bisa mandiri dan kami berharap serta meminta kepada pemerintah agar ketika mereka telah kembali ke masyarakat, pemerintah ikut membantu mereka dengan menyediakan lapangan pekerjaan buat mereka,” ungkap dia.