Gubernur Ajak Pihak Gereja Bangun Ekonomi Masyarakat NTT

Bagikan Artikel ini

Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat mengajak semua komponen termasuk pihak gereja untuk bersama-sama membangun ekonomi masyarakat di daerah itu.

Hal ini disampaikannya saat bertemu dengan pengurus baru Majelis Pekerja Harian (MPH) Persekutuan Gereja di Indonesia Wilayah (PGIW) Nusa Tenggara Timur masa bakti 2019 – 2024 di ruang kerjanya, Selasa (28/5/2019).

Menurut Viktor, Pemerintah Provinsi bersama Pemerintah Kabupaten/ Kota akan mendeklarasikan ‘Masyarakat Ekonomi NTT’ pada tanggal 10 Juni 2019 di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.

“Komoditas daerah kita jangan dikendalikan orang lain lagi, kita harus bisa kendalikan sendiri. Saya paling sedih, kalau dengar masyarakat bilang panen banyak, tapi tidak bisa jual. Itu karena salah kita pemimpinnya, tidak membangun gerak yang sama. Karena itu, saya mengajak pihak gereja untuk juga terlibat dalam membangun ekonomi masyarakat,” ajak Viktor.

Viktor menyebutkan, setiap tahunnya lebih dari Rp.3 triliun uang dari daerah itu dibelanjakan ke luar daerah hanya untuk kebutuhan sabun dan sampo. Selain itu, 60 persen kebutuhan konsumsi pinang masyarakat NTT juga masih didatangkan dari Sumatera Barat.

“Siang nanti, kita akan ekspor perdana rumput laut dari NTT ke Argentina. Jepang juga sudah minta kelor sebanyak 40 ton, untuk kebutuhan mereka setiap bulan,” sebutnya.

Mantan anggota DPR RI itu juga menyebutkan rencananya untuk melakukan panen garam seluas 600 hektar, di Kabupaten Kupang pada bulan Agustus mendatang. Jika tidak berhalangan, Presiden Joko Widodo direncanakan hadir.

“Ini negeri kaya, persoalannya kita terlalu lama di kantor, tidak turun lapangan. Ke depannya, orang NTT pasti pintar-pintar, karena anak-anak kita bisa banyak mengonsumsi protein dari kelor, ikan, susu, daging dan komoditas ekspor lainnya,” jelas Viktor sembari menyatakan akan mewajibkan setiap Rumah Potong Hewan (RPH), untuk memberikan bagian potongan ternak kepada masyarakat sekitar secara gratis.

Dalam audiens bersama Gubernur NTT itu terbangun komitmen, agar gereja-gereja yang tergabung dalam PGI bersama Pemerintah Provinsi NTT bahu-membahu, membangun ke arah yang lebih baik. Gubernur juga mendorong agar PGI memberi perhatian pada faktor pemberdayaan ekonomi.

“Kami akan berusaha untuk mengajak para pendeta, agar keluar dari tembok-tembok gereja. Kita harus bersama-sama pemerintah, bekerja mengatasi persoalan sosial masyarakat kita dari akarnya yaitu kemiskinan. Enterpreneurship harus jadi agenda pastoral kami,” kata Sekretaris Umum PGI Pusat, Pdt. Gomar Gultom.

Dalam diskusi tersebut, Ketua MPH PGIW NTT, Pdt. Merry Kolimon juga mengingatkan kepada Gubernur, untuk tetap menjaga keseimbangan ekosistem daerah wisata. Ia mencontohkan Wisata Alam Batu Kelabba Madja di Kabupaten Sabu Raijua, yang akan dilangsungkan festivalnya pada tanggal 9 – 12 September mendatang.

“Saya lihat perlu juga dilakukan studi daya dukung alam. Agar treck pengunjung tidak merusak tekstur batu yang ada. Karena di situlah pesonanya, eksotisnya bebatuan warna di atas tanah liat,” ujarnya.