Kades Manamas Menghindar, Inspektorat Gerah

Bagikan Artikel ini

Laporan Yan Meko
Manamas, NTTOnlinenow.com – Kepala desa Manamas, Maksimus Elu selalu menghindar ketika didatangi tim Inspektorat kabupaten TTU. Diakui bahwa saudara Maksi Elu terus berkelit dengan berbagai alasan.

Untuk itu tim audit yang dipimpin ibu Sayang Ana Maria yang sudah datang berulang ulang sejak dua Minggu lalu sudah kecapaian berhadapan dengan sang Kades.

Ibu Sayang Ana Maria pun angkat bicara ketika ditemui di kantor desa Manamas kemarin (08/04/2019).

“Kami adalah tim audit bukan eksekutor. Apa pengelolaan dana ini sudah benar atau tidak maka itu kami perlu audit. Karena itu Pak Desa harus datang menemui kami jangan terus menghindar dengan berbagai alasan”, tegas Ibu Ana.

Disoal tentang upaya menghadirkan kades secara paksa ibu Ana mengatakan bahwa upaya itu bisa dilakukan karena Pak Kades kita nilai telah menghambat proses audit dari Inspektorat.

“Panggil paksa sebenarnya tidak perlu terjadi tapi kalau setiap kali kami turun ke kantor desa Manamas dan hanya mendapati para Kaur maka upaya panggil paksa bisa kita lakukan. Hari ini warga melihat pak Kades ada dimana maka tolonglah sampaikan ke pak Kades untuk segera kesini”, ujar Ibu Ana sambil meminta bantuan kepada warga.

Seperti yang disaksikan media ini, sekelompok warga yang mendapat permintaan itu, spontan mengangkat motor dan mencari sang Kades yg menghindar entah kemana.

Sang Kades terus menghilang hingga para tim Inspektorat pulang. Namun ketika menjelang subuh Sang Kades muncul dikantor desa. Saat dirinya muncul, beberapa warga spontan bertanya dan berupaya merampas kunci mobil Bumdes. Pertengkaran sengit pun terjadi hingga polisi datang.

Wakil ketua BPD Manamas, Aleksander Fallo ketika dimintai tanggapannya merasa kesal dengan ulah sang Kades yang terkesan lempar batu sembunyi tangan.

“Pak Kades harus gentlement untuk bertanggung jawab atas semua keuangan negara selama dua tahun. Kami dari BPD sudah ulang ulang memanggilnya untuk LPJ tapi dia terus mungkir dengan berbagai alasan. Banyak program desa yang terbengkalai tak rampung tapi uang negara habis terpakai. Sejak pekan lalu tim Inspektorat datang untuk audit tapi dia tak mau masuk kantor desa dengan alasan sedang paskah, sedang temu pak Bupati dan atau menghilang tak jelas. Untuk itu saya minta kepada tim audit untuk lakukan panggilan paksa saja. Sikap berkilah dari saudara Maksi Elu itu hanya membuat kita malu saja”, ketus Fallo.