APM NTT Gelar Baksos Bersihkan Tempat Ibadah

Bagikan Artikel ini

Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Puluhan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Mahasiswa (APM) Nusa Tenggara Timur (NTT) melaksanakan bakti sosial (Baksos) di sejumlah tempat ibadah di Kota Kupang, Sabtu (27/10/2018).

Kegiatan baksos yang digagas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kupang ini dimulai sejak pukul 16.00 – 18.30 Wita. Sejumlah tempat ibadah yang dibersihkan yakni Gereja GMIT Kota Kupang, Masjid Raya Kota Kupang, Gereja Katedral Kupang, kawasan Kelurahan Lai Lai Besi Kopan (LLBK), dan kawasan Pantai Tedis Kupang.

Ketua PMII Kupang, Hasnu Ibrahim kepada media ini mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT Sumpah Pemuda ke-90 tahun 2018. Kegiatan itu mengusung tema “Gerakan Bersih Kotanya, Prestasi Warganya”.

“Kegiatan ini melibatkan organisasi kepemudaan, organisasi kemahasiswaan, organisasi lintas gerakan dan juga organisasi internal kampus yang ada di Kota Kupang,” katanya.

Organisasi itu antara lain PMII, GMKI, PMKRI, HM3T, Ikmal Kupang, YMKRI, Hikmalim Raya) organisasi lintas gerakan KOMPAK, YTB, KMK, Pemuda GMIT, BEM Stikes, BEM Undana, STIE Oemathonis, BEM UNKRIS dan BEM Muhammadiyah Kupang.

Hasnu menyebutkan, tujuan dari kegiatan tersebut yakni untuk menunjukkan wajah kebhinekaan di Indonesia yang sesungguhnya. Karena, seribu teori akan lebih bermakna dengan satu tindakan nyata.

“Hal ini untuk menunjukkan dan menumbuhkan rasa solidaritas, merajut kebersamaan dalam keberagaman serta memperkokoh jalinan silaturahmi antarsesama anak bangsa,” sebutnya.

Selanjutnya, Hasnu menambahkan, pada Minggu (28/10/2018), diadakan kegiatan refleksi dengan sub acara orasi kebangsaan tentang Sumpah Pemuda, digelar di Taman Nostalgia, Kota Kupang. Juga diadakan pentas seni, musikalisasi, puisi, stand up komedi sekaligus deklarasi tentang komitmen berbangsa dan bernegara.

“Ini untuk menggaungkan atau menyuarakan secara sustainable atau berkelanjutan tentang persoalan-persoalan kebhinekaan,” katanya.

Hasnu menyatakan, Provinsi NTT dikenal sebagai Nusa Tinggi Toleransi. “Ini adalah harta, ini adalah potensi yang kita miliki dan tentu kita harus jaga sampai akhir hayat,” tandasnya.