Pemerintah NTT Kejar Target PAD Lewat Garam dan Daging
Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) akan mengejar target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp.10 triliun dalam lima tahun, lewat dua hal yakni garam dan daging.
“Bagi saya, untuk mengejar penerimaan asli daerah sebesar 10 triliun dalam lima tahun itu mudah. Saya berharap, 2019 kita bisa menyumbang separuh kebutuhan garam nasional. Saya bermimpi, kita juga bisa impor garam. Semoga tahun 2020 kita bisa kirim daging olahan,” kata Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat saat berkunjung ke Kabupaten Malaka, Jumat (14/9/2018).
Laiskodat berjanji akan memimpin langsung pekerjaan tersebut di lapangan. Dia juga menyebut keinginannya untuk dibantu oleh orang-orang yang mau bekerja dengan hati.
“Ibarat main bola, jadi gubernur itu seperti pemain tengah. Kami support bola untuk para bupati. Sejak dilantik 5 September 2018, saya telah menyampaikan pidato perdana, bahwa pelayanan pemerintahan mesti dilakukan dengan baik, dengan data base yang baik,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Laiskodat menegaskan, ingin membangun data base yang valid, dalam kepemimpinannya bersama Josef Nae Soi selama lima tahun ke depan. Hal itu dimaksudkan agar dapat menempatkan program secara baik.
“Prinsipnya, siapa pemegang informasi, dialah pemenangnya. Saya menentang penggunaan data statistik hanya untuk propaganda,” lanjut Laiskodat dalam acara kunjungan kerjanya di kabupaten pemekaran Belu itu.
Dia juga menyebut pentingnya pembangunan pariwisata sebagai program unggulan mereka. Gambaran tentang prospek usaha kelor pun diulasnya. Janjinya untuk meningkatkan Pendapatan Daerah dibahasnya dengan yakin.
“Saya tidak akan membangun jalan sepanjang dua kilometer saja. Tahun ini untuk Kabupaten Kupang kita biayai pembangunan jalannya senilai Rp.250 miliar. Saya mau bangun sampai tuntas. Tidak separuh-separuh. Semoga infrastruktur jalan di Malaka bisa dikerjakan di tahun 2020,” katanya.
Sementara itu, Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran dalam laporannya menyebutkan, program unggulannya bersama almarhum Wakil Bupati Malaka, Daniel Asa adalah Revolusi Pertanian Malaka (RPM).
“Kami dibantu dengan berbagai fasilitas dan sarana pertanian dari Pemerintah Provinsi dan Kementerian Pertanian. Saat ini, kami sudah memiliki 75 unit traktor besar,” kata Bupati Stefanus sambil menceritakan berbagai persoalan yang dihadapi di daerah yang dipimpinnya itu.