BNNK Belu Ajak Warga Perbatasan Berantas Narkoba

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Belu melaksanakan kampanye anti narkoba di lapangan Kantor Camat Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Selasa (31/7/2018).

Kegiatan barkaitan dengan peringatan HANI 2018 lalu itu dihadiri kurang lebih 1000 warga yang terdiri dari pelajar SMP, SMA, tokoh agama, tokoh adat dan masyarakat yang berada di wilayah Kecamatan Tasifeto Barat.

Turut hadir Wakil Bupati Belu, Pimpinan OPD Belu, Pimpinan vertikal, Dansatgas RI-RDTL Sektor Timur Yonif 743/PSY, Danramil Halilulik, Kapolsek Halilulik, Camat Tasbar beserta seluruh Kepala Desa.

Kesempatan itu BNNK menyerahkan piagam penghargaan kerjasama antar BNN dan Instansi Pemerintah kepada Dinas Perumahan Belu, Dinas Kesehatan Belu, Bea & Cukai Atambua, Pemerintah Desa Naekasa dan SMP Swasta Taruna.

Wabup Ose Luan, kepada awak media usai giat menuturkan, saat ini Indonesia sudah darurat, karena banyak warga terjaring dalam kasus narkoba permasalahan narkoba sangat besar dan mengancam keselamatan warga.

Dikatakan, Narkoba sangat mengancam keselamatam. Konteks perbatasan kita harus punya kepekaan terhadap peredaran narkoba dari negara Timor Leste melalui pintu batas. Sebab di negara tetangga belum ada aturan tentang barang tersebut.

“Kehadiran BNN di Belu sangat membantu untuk memberantas narkoba, sehingga warga kita terlebih generasi muda selamat dari bahaya narkoba,” ujar dia.

Kaitan dengan hal itu, tegas Ose peran orang tua sangat penting dalam mengawasi, mengontrol. Hal tersebut penting sehingga anak tidak terjerumus dalam narkoba. “Kita harapkan BNNK Belu bekerja sesuai dengan regulasi dab bersama warga melawan narkoba yang mengancam keselamatan warga,” pinta dia.

Kepala BNNK Belu, Ferdi Bone Lau mengatakan, melalui kampanye anti narkoba BNN bersama dengan masyarakat menyatukan pendapat, bahu- membahu untuk memberantas bahaya narkoba di daerah perbatasan.

Lanjut dia, bahaya ini tidak saja pada orang tua, tapi sudah menyentuh anak-anak, tidak saja dikota besar, tapi sudah sampai ke pelosok. BNN juga sudah melakukan advokasi untuk mencegah peredaran narkoba meski dengan keterbatasan yang ada.

Tambah Bone, BNNK Belu juga mempunyai tempat rehabilitasi yang layak dan klinik pratama juga bekerja sama dengan Puskesmas Umanen dan RSU serta swasta dengan Rumah Sakit Sito dan Marianum Halilulik.

“Tim kami juga berjalan sesuai moto buruh, sergap, tangkap dan proses di beberapa tempat seperti tempat hiburan malam dan kos-kosan,” ujar dia.

Akui Bone, dalam pelaksanaan program BNNK Belu masih kekurangan tenaga juga anggaran. Oleh sebab itu diharapkan dukungan dan partisipasi seluruh masyarakat dalam memberantas narkoba.

“Kita terus melakukan kampanye, sosialisasi guna memberantas narkoba. Terimakasih untuk sekolah serta instansi Pemerintah yang berperan aktif dalam memerangi juga memberantas peredaran narkoba,” pinta dia.

Dijelaskan, tujuan kampanye ini untuk menginformasikan tentang bahaya narkoba di bagi warga di daerah perbatasan. Dipilih wilayah Tasbar kampanye anti narkoba, karena strategis tidak jauh dari Kota.

Selain itu BNNK juga sering lakukan sidak atau razia ke lokasi tertutup. Namun kami tidak bisa disampaikan ke publik saat razia. Untuk di Belu sampai sekarang belum bisa ungkap kasus narkoba mungkin karena keterbatasan dan di Belu saat ini masih aman.

“Kalau kita dapat pasti lakukan sesuai moto, kita tidak akan lakukan pembiaran juga rekayasa. Meski terbatas tapi kami selalu koordinasi dengan berbagai unsur elemen guna memberantas narkoba,” ungkap dia.

Bone berharap melalui giat kampanye anti narkoba ini warga yang hadir bisa mendengar sehingga semuanya kembali dapat melanjutkan sosialisasi bahaya narkoba ke masyarakat dan orang Belu harus mengetahui tentang bahaya narkoba yang mengancam keselamatan.