AJI Gandeng Internews Dan Google Gelar Pelatihan Verifikasi Berita Hoax Bagi Wartawan Di Kupang

Bagikan Artikel ini

Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia bekerjasama dengan Internews dan Google menggelar Google News Initiative Training Network untuk jurnalis di berbagai daerah di Indonesia. Termasuk di Kota Kupang, yang digelar selama dua hari, Sabtu dan Minggu (19-20 Mei 2018).

Ketua AJI Kupang, Alexander Dimoe mengatakan fokus dari Training ini adalah mengasah keterampilan peserta untuk memanfaatkan sejumlah tools Google guna melakukan verifikasi online atas beragam informasi yang tidak jelas kebenarannya yang banyak beredar di dunia maya (false news, fake news, hoax).

Alex menyampaikan, AJI Indonesia bersama dengan Internews yang berpengalaman melakukan pelatihan terhadap jurnalis di berbagai belahan dunia, merasa perlu Jurnalis-jurnalis di Indonesia diperkenalkan lebih dalam dengan berbagai alat yang dimiliki Google.

“Melalui pelatihan ini peserta diharapkan dapat memanfaatkan berbagai jenis tools bermanfaat tersebut dalam kerja jurnalistiknya,” ujarnya.

Perwakilan AJI Indonesia, Geril Dwira Kaluku menerangkan, semakin mudahnya akses internet menjadikan arus informasi dapat diterima dengan sangat mudah. Setiap orang mampu dengan cepat mengakses segala hal di tengah derasnya arus informasi.

“Hal tersebut juga termasuk berita palsu atau hoaks yang semakin sulit untuk ditahan penyebarannya,” katanya.

Trainer Google News Initiative, Luh De Suryani menyatakan, tak sedikit warga yang sering terjatuh dalam informasi yang salah. Tingkat kepercayaan warga pada keberadaan media arus utama yang turut menjembatani informasi pun semakin dirasakan menurun.

“Di lain sisi, hal tersebut tidak diimbangi dengan keberadaan media alternatif yang akurat dan kredibel,” ungkapnya.

Luh De Suryani menambahkan, jenis berita palsu atau hoaks juga sering muncul dalam bentuk berita, dengan format editorial, advertorial, atau yang lainnya. Kabar bohong dengan menampilkan informasi yang salah serta gambar yang menyesatkan dikemas dengan baik untuk memutarbalikkan kebenaran.

Sebanyak 25 orang jurnalis dari berbagai media massa baik nasional maupun lokal di Kota Kupang yang mengikuti pelatihan tersebut, belajar beberapa materi yang bersifat teknis mengenai kebersihan data digital (digital hygiene), analisa dasar atas informasi, pencarian dan penelusuran data, serta beragam tools yang bisadigunakan untuk melakukan investigasi secara online.

“Tujuannya adalah, melakukan analisa dasar seperti pencarian serta penelusuran data informasi menggunakan tools yang dimiliki Google,” terangnya.

Selain itu, lanjutnya, agar dapat berbagi praktik terbaik dan membangun kapasitas di kalangan jurnalis untuk melakukan verifikasi online terhadap informasi yang belum jelas kebenarannya.

“Membangun mekanisme keamanan bagi jurnalis saat melakukan kerja jurnalistiknya,” paparnya.

Setelah pelatihan, panitia akan membuat forum bersama untuk mentoring implementasi tools yang sudah diajarkan dalam bentuk google classroom.

Panitia juga akan memilih beberapa peserta terbaik yang berhasil menggunakan tools yang diberikan dalam kerja jurnalistiknya untuk mendapatkan hadiah kunjungan ke Google Summit.