Produksi Beras Sudah Penuhi 90 Persen Kebutuhan Masyarakat NTT

Bagikan Artikel ini

Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Total produksi beras yang dihasilkan petani NTT sudah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah ini hiingga 90 persen, sedangkan sisanya masih didatangkan dari daerah lain.

Kepala Dinas Pertanian NTT, Anis Tay Ruba sampaikan ini kepada wartawan di Kupang, Kamis (26/4/2018).

Anis mengatakan, pemenuhan kebutuhan akan beras yang berasal dari produksi lokal petani NTT itu berdasarkan kebutuhan per-kapita dalam setahun. Dimana setiap tahun, kebutuhan setiap orang akan beras sebanyak 112,5 kilogram (kg) per-kapita. Dengan asumsi bahwa penduduk NTT sebanyak 5,4 juta jiwa, maka kebutuhan masyarakat NTT akan beras dalam setahun sebanyak 607,5 ton.

“Memang untuk kepentingan konsumsi, sudah bisa dihasilkan dari produksi beras lokal. Sedangkan 10 persen yang harus didatangkan dari luar daerah atau impor itu lebih untuk kepentingan operasi pasar, gaji Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI/Polri dan cadangan beras pemerintah,” kata Anis.

Dia menyampaikan, ada beberapa daerah yang menjadi lumbung beras dan menjadi penyuplai bagi kebutuhan beras dalam daerah, yakni Manggarai Barat, Manggarai, Ngada, dan Nagekeo. Bahkan pada tahun sebelumnya, Rote Ndao juga menjadi suplai beras karena curah hujannya sangat bagus sehingga sawah tadah hujan di daerah itu bisa digarap secara maksimal.

Belum Hitung

Anis mengatakan, Dinas Pertanian kabupaten belum menghitung total produksi padi, jagung dan kedelai (Pajale) pada musim tanam periode Oktober- Desember 2017 karena saat ini masih dalam proses panen. Namun dari hasil pantauan lapangan, luas tanam pada periode tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Dimana pada periode Oktober- Desember 2017, luas tanam padi 112.763 hektar, sedangkan periode yang sama pada tahun 2016 seluas 106.415 hektar. Sementara itu, untuk tanaman jagung, periode Oktober- Desember 2017 seluas 292.912 hektar, sedangkan periode yang sama tahun 2016 seluas 258.141 hektar.

“Walau belum dihitung, tapi dipastikan tidak ada gejolak pangan serta ketersediaan produksi pasti aman dan harga pun tidak naik,” ujar Anis.

Pada kesempatan itu, mantan Penjabat Bupati Ngada ini meminta para pelaku usaha untuk tidak melakukan penimbunan beras di gudang- gudang. Karena pada April sampai Juni akan ada kegiatan panen raya. Tentunya, produksi beras yang dihasilkan pun dalam jumlah yang banyak dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

Bahkan untuk menghitung total produksi, pihaknya sudah meminta petugas untuk beromunikasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) agar segera melakukan perhitungan, karena sebagian lahan sudah mulai panen.

“Tim Satgas Pangan di bawah kendali Kapolri dan jajarannya, secara berjenjang hingga di tingkat Polres melakukan pemantauan terhadap harga dan stok beras di gudang- gudang untuk memastikan ketersediaan beras, baik secara nasional maupun regional,” terang Anis.