Traktornisasi Ala Viktor Laiskodat Ubah Lahan Tidur Jadi Lahan Produktif

Bagikan Artikel ini

Kupang, NTTOnlinenow.com – Viktor B Laiskodat, calon gubernur NTT yang berpasangan dengan Josep Nae Soi pada Pilkada NTT Juni mendatang tidak pernah lupa dari mana dia berasal. Melalui tiga yayasan yang didirikan sejak 2003, Viktor Laiskodat telah memberikan banyak kontribusi nyata untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya di Kabupaten Timur Tengah Utara. Proyek-proyek dipersiapkan menjadi percontohan untuk pengembangan ekonomi rakyat di NTT.

Gildus Bone, saksi hidup yang saat ini menjalankan ketiga yayasan tersebut menceritakan cukup detail kiprah dan kontribusi ketiga yayasan itu. Berikut petikan dari penjelasan Gildus:

Banyak yang menyangsikan Pak Viktor itu belum berbuat untuk NTT

Kalau boleh saya sanggah, agak keliru pendapat ini. Pak Viktor punya tiga yayasan, yaitu Yayasan Victory, Yayasan Tapenmasu, dan Yayasan Tapenbikomi yang sudah berkiprah sejak 2003 hingga saat ini, yang membantu secara riil berbagai kesulitan masyarakat dari sisi ekonomi. Ada 24 kecamatan di Kabupaten TTU yang sangat terbantu dengan kehadiran tiga yayasan ini.

Apa saja yang menjadi perhatian ketiga yayasan ini?

Sesuai dengan kebutuhan masyarakat di TTU, ketiga yayasan ini fokus pada tiga bidang, yaitu Pengolahan Lahan Kering, Peternakan dan Perikanan, dan terakhir Pengairan/Drainase. Tujuannya sederhana, yaitu supaya orang TTU bisa makan, bisa sekolahkan anak, dan memenuhi kebutuhan hidup.

Bagaimana yayasan-yayasan ini bekerja?

Yang pertama harus diingat bahwa yayasan ini kerja gratis, bantuan-bantuan yang diberikan tidak ada pungutan biaya sama sekali dari masyarakat. Kemudian, Pak Viktor selalu menekankan untuk tidak pernah kasih ikan, tapi pancing. Jadi, kami selalu menanamkan pemberdayaan yang berkesinambungan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

Kita mulai bahas satu-satu. Untuk Pertanian, apa saja yang sudah dilakukan?

Ini dimulai dengan keprihatinan, banyak sekali lahan tidur yang nganggur di TTU. Masyarakat punya semangat kerja luar biasa, tetapi semangat itu kandas karena tidak mungkin bisa bajak tanah secara manual. Lalu Pak Viktor mulai menggagas traktornisasi. Menyumbangkan traktor untuk membantu bajak lahan tidur masyarakat supaya bisa diolah.

Cara kerjanya, pertama-tama kita survey lahan masyarakat, lalu datangkan traktor untuk membajak lahan. Setelah itu, masyarakat didampingi mulai dari pengolahan tanah, pemupukan, pembibitan, penanaman, panen, dan penjualan. Pendampingan dilakukan supaya gerakan traktornisasi ini bermanfaat, tidak sia-sia.

Berapa lahan yang sudah ditangani sejauh ini?

Ribuan lahan. Bayangkan mulai dari 2003 sampai sekarang, dilakukan setiap hari. Ini pekerjaan kami sehari-hari, bajak lahan dan memberikan pendampingan.

Apa saja yang ditanam petani di sini?

Banyak macam tanaman sudah kami coba bersama masyarakat, antara lain jagung, kacang hijau, kacang tanah, tanaman holtikultura. Bayangkan, petani di sini bisa panen 3 – 4 kali dalam setahun.

Ada panen yang terdekat dilakukan?

Kemarin, tanggal 3 Maret lalu. Waktu itu Pak Josep Nae Soi yang datang panen jagung di salah satu kebun binaan. Kami mulai garap lahan itu sekitar 21 September tahun lalu. Kami pinjam traktor Pak Viktor dari Atambua, dan mulai bajak lahan sekitar 12 hektar. Kemudian lahan yang sudah diolah mereka tanam jagung putih, yang tingginya bisa 4 – 5 meter, dan menghasilkan kurang lebih 2 – 3 puler jagung. Selain Jagung Putih, lahan itu juga ditanami Jagung Bisma 2003 dan Jagung Hibrida Bisi. Sekarang mereka sudah nikmati panen jagung-jagung itu.

Pernah ada kejadian gagal panen?

Baru-baru ini beberapa keluarga datang dan bilang, “kami punya lahan gagal panen, kami mau makan apa?” Yayasan cepat respon dengan melakukan survei. Kami turun untuk survei tiga hari, kasih turun traktor, pemupukan, dan penanaman. Sekarang di lahan itu kami tanam kacang hijau, target dalam 3 – 4 bulan ke depan, mereka sudah bisa panen.

Anda yakin pola ini akan berguna untuk pertanian NTT?

Kondisi yang terjadi di TTU, saya rasa umumnya juga yang terjadi di hampir semua wilayah di NTT. Apa yang sudah dilakukan Pak Viktor selama bertahun-tahun di TTU sangat bisa dilakukan juga untuk daerah-daerah lain di NTT. Ini proyek percontohan yang baik untuk pengembangan lahan tidur NTT menjadi lahan produktif. (otista center)