YKKI Sosialisasi Penyakit Kanker Bagi Jemaat Ebenhaezar Lakafehan
Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Yayasan Kesehatan Kanker Indonesia (YKKI) menggelar sosialisasi tentang penyakit kanker kepada jemaat Ebenhaezar Lakafehan, Desa Dualaus, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.
Sosialisasi penyakit kanker berlangsung di Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Jemaat Ebenhaezar Lakafehan wilayah Timor Barat perbatasan RI-Timor Leste, Minggu (18/2/2018).
Adnan Pamungkas selaku Consultan YKKI Kabupaten Belu selaku pembawa materi menuturkan, maksud dan tujuan sosialisasi kanker dan tumor agar masyarakat Indonesia bersih dari penyakit kanker.
Melalui sosialisasi penyakit kanker diharapkan agar informasi yang diberikan dapat diterima oleh semua kalangan masyarakat. Sehingga masyarakat dapat mengetahui, apa itu penyakit kanker dan tindakan pencegahan yang dilakukan.
Adnan juga menjelaskan pemahaman tentang pengertian kanker dan tumor, faktor pemicu terjadinya kanker dan tumor, mengenali gejala atau deteksi awal kanker yang umum dijumpai di masyarakat seperti kanker prostat, kanker rahim/serviks dan kanker payudara.
Selain itu juga diberikan pemahaman mengenai bagaimana cara hidup sehat dan hemat dalam pencegahan kanker dan tumor.
Jelas Andan, kanker prostat merupakan jenis kanker pembunuh no 3 bagi kaum pria setelah stroke dan penyakit jantung dan yang cenderung terkena kanker prostat adalah sopir, petani, orang yang suka mengangkat beban berat dan orang yang bekerja banyak duduk.
Sementara itu bagi wanita lebih rentan terhadap kanker serviks atau kelamin yang dimana wanita yang sering bergonta ganti pasangan, tidak pernah menjaga kebersihan dirinya, wanita yang tidak pernah melahirkan bahkan wanita yang sering melahirkan(satu tahun satu).
Diuraikan cara menghindari kanker dan tumor ada dua cara yaitu, pertama preventif dari luar meliputi pola makan yang sehat dan teratur. Konsumsi makanan yang berserat tinggi (buah dan sayur), hindari makanan yang berlemak tinggi (daging), hindari makanan yang mengandung zat carsinogen (pengawet) dan lakukan olah raga secara teratur.
Sementara itu kedua preventif dari dalam yakni, suntik imunisasi kekebalan tubuh dilakukan sebanyak 3 kali (bulan I, II dan VI). Mengkonsumsi tumbuhan alami yang mengandung zat anti kanker atau RIP (Ribosom Inacting Prptein) seperti buah sirsak, keladi tikus dengan bunga dan tunasnya, dan temu putih.
Kaitan dengan hal itu, Ketua Majelis GMIT Ebenhaezar Lakafehan Pendeta Debbye Yulita Lobo Banik menyampaikan limpah terimakasih dengan adanya kegiatan sosialisasi kanker dan tumor. Sehingga jemaat bisa mengetahui apa itu kanker dan tumor dan juga bisa mencegah dengan obat-obat tradisional.
“Hal yang lebih penting lagi agar selalu menjaga pola hidup, pola makan dan lingkungan karena hidup sehat itu sangat penting bagi kita semua selain sehat secara rohani juga sehat secara jasmani,” ucap dia.