Natal di Penghujung Masa Jabatan, Gubernur NTT Sampaikan Permohonan Maaf
Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Frans Lebu Raya memohon maaf kepada masyarakat Nusa Tenggara Timur, apabila selama 10 tahun memimpin daerah ini, terdapat kesalahan yang dilakukannya. Gubernur dan keluarga, juga mengucapkan selamat Hari Natal, 25 Desember 2017 dan Tahun Baru, 1 Januari 2018.
“Saya ucapkan selamat Hari Natal dan Tahun Baru, 1 Januari 2018. Saya bersama keluarga menyampaikan maaf apabila ada yang salah selama saya memimpin Nusa Tenggara Timur,” kata Lebu Raya, saat berbicara dalam acara Coffee Morning bersama wartawan, di Rumah Jabatan Gubernur NTT, Sabtu (23/12/2017).
Lebu Raya mengungkapkan, selama dua periode atau 10 tahun sebagai gubernur, selama itu pula menempati rumah jabatan dan akan selesai pada Juli 2018. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada wartawan dan media massa yang telah mendukung dalam kepemimpinannya selama 10 tahun.
“Saya menyampaikan terima kasih atas dukungan media massa selama 10 tahun kepemimpinan saya. Berkaitan dengan apa yang telah dikerjakan dan apa yang telah kita raih, tentu semua ini ada saran dan perbaikan,” ucapnya.
Dia menyatakan, harusnya NTT 10 tahun lalu berbeda dengan hari ini. Secara kasat mata bisa melihat sendiri seberapa jauh perubahan bagi NTT. “Mari kita lebih secara objektif melihatnya. Tentu masih ada juga yang kurang,” ujarnya.
Baca juga : Kasus Paling Menonjol di NTT 2017, Korupsi Hingga Blokir Bandara
Lebu Raya mengurai sejumlah keberhasilan, terutama dalam upaya pengentasan kemiskinan. Menurutnya, sejak memangku jabatan sebagai Gubernur NTT pada tahun 2008 lalu, persentase kemiskinan sebesar 27,58 persen. Kemudian sempat menurun hingga 19 persen dan kembali naik akibat pengaruh faktor eksternal.
“Memang ada banyak faktor kemiskinan, tidak sekedar orang punya duit. Tetapi asupan gizi yang berimbang sangat menentukan. Kandungan protein harus jelas. Lemak dan vitamin juga harus jelas dan berimbang,” urainya.
Menyinggung soal data statistik secara nasional, Lebu Raya mengatakan, pasti keluaran (output) sesuai dengan masukan (input) yang diperoleh. Sebab, dalam prosesnya ada input, proses (konversi) dan output. Konkritnya, lanjut dia, input yang diberikan berbeda, sehingga output-pun pasti berbeda dengan daerah lain.
“Kondisi memang sudah demikian dan kita tidak boleh putus asa. Kita harus terus menyemangati diri termasuk seluruh masyarakat NTT untuk menbangun. Kita harus punya cita-cita dan mimpi besar untuk membangun NTT,” tandas Lebu Raya.