Dewan Minta Sarana Produksi Pertanian Harus Segera Disalurkan
Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nusa Tenggara Timur (NTT) meminta agar sarana produksi pertanian seperti pupuk dan benih yang sumber pendanaannya berasal dari APBN maupun APBD NTT harus segera disalurkan kepada petani untuk mewujudkan target produksi yang ditetapkan.
Wakil Ketua Komisi II DPRD NTT dari Fraksi PDI Perjuangan, Patris Lali Wolo sampaikan ini kepada wartawan di Kupang, Sabtu (9/12/2017).
Patris mengatakan, curah hujan sepertinya sudah merata di seluruh wilayah NTT. Kondisi ini seiring dengan kebutuhan petani akan benih dan pupuk, jika lokasi tanam sudah disiapkan sebelumnya.
Karena itu, menurut Patris, bantuan benih yang belum disalurkan, hendaknya segera dikirim sehingga para petani segera menanammnya. Demikian juga, stok pupuk yang dibutuhkan pada tahap awal tanam, harus dipastikan total ketersediaan sesuai kebutuhan riil para petani tiap daerah.
“Kepastian penyaluran alat mesin pertanian (Alsintan) dan sarana produksi dalam rangka menyukseskan program swasembada padi, jagung dan kedelai (Pajale),” kata Patris.
Wakil Rakyat asal daerah pemilihan Ngada, Nagekeo, Ende dan Sikka ini mengatakan, untuk mewujudkan swasembada pajale, dibutuhkan intensifikasi pengolahan lahan, ketepatan pengolahan lahan, dan ketepatan waktu tanam. Karena itu, bantuan yang diberikan harus memperhitungkan musim tanam dan kebutuhan petani akan pupuk sesuai umur tanaman.
“Hal ini penting agar target produksi tanamam, kalaupun tidak sampai tapi setidaknya mendekati, tidak maksimal tapi optimal. Ketepatan penyaluran bantuan sarana produksi juga untuk mengantisipasi gagal tanam atau gagal panen yang berdampak pada rawan pangan,” ungap Patris.
Politisi muda dari PDI Perjuangan meminta agar distributor pupuk bersubsidi ditambah. Penambahan ini dimaksudkan agar para petani yang sudah terekam dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) tidak mengeluarkan biaya tambahan akibat mengambil pupuk yang jaraknya agak jauh.
Baca juga : Peserta Tour de Timor Disambut Secara Adat Belu
“Minimal, satu kabupaten ada empat distributor pupuk untuk mendekatkan pupuk pada kelompok petani yang sudah terdata,” tandasnya.
Kepala Dinas Pertanian NTT, Anis Tay Ruba menyampaikan, Pemerintah NTT dan Kementerian Pertanian memberi bantuan benih jagung sebanyak 1,965 juta kilogram untuk ditanam di atas lahan seluas 114.000 hektar.
Pemerintah NTT memberi bantuan benih jagung komposit untuk ditanam di atas lahan seluas 17.000 hektar. Hitunganya, setiap hektar dibutuhkan benih jagung sebanyak 30 kilogram (Kg). Dengan demikian, benih jagung yang disalurkan sebanyak 510.000 kilogram.
Sedangkan bantuan dari Kementerian Pertanian, lanjutnya, adalah benih jagung hibrida untuk di tanam di atas lahan seluas 97.000 hektar. Hitungannya, setiap hektar dibutuhkan benih jagung sebanyak 15 kg. Sehingga benih jagung hibrida yang disalurkan sebanyak 1,455 juta kg.
“Kami sekarang sedang distribusi bantuan benih jagung komposit dan hibrida itu ke kabupaten untuk selanjutnya diberikan kepada para petani,” kata Anis.
Mantan Penjabat Bupati Ngada ini menyampaikan, bantuan benih jagung yang disalurkan itu, untuk ditanam pada musim tanam periode Oktober 2017 sampai Maret 2018. Penyaluran benih jagung tersebut belum terlambat karena hujan belum merata di semua daerah.
“Sehingga baru beberapa daerah yang sudah tanam, seperi di Flores Bagian Barat, yang mencakup tiga kabupaten di Manggarai Raya, Ngada, Nagekeo, dan sebagian Sumba,” pungkasnya.