Panwaslu Belu Himbau Warga Hindari Money Politik
Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTonlinenow.com – Tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) khusunya Pemilihan Kepala Daerah Gubernur NTT tahun 2018, Legislatif dan Pilpres tahun 2019 telah berjalan.
Panitia Pengawas Pemilu Umum (Panwaslu) Kabupaten Belu menghimbau kepada seluruh warga masyarakat di wilayah Belu, Timor Barat perbatasan RI-RDTL untuk menghindari money politik atau politik uang.
Ajakan tersebut disampaikan komisioner Panwaslu Divisi Organisasi dan SDM, Melpy M. Marpaun saat memaparkan materi dalam sosialisasi dan FGD pengawasan partisipatif Pemilu di hotel Nusantara 2, Sabtu (9/12/2017).
Menurut Marpaun bahwa, hal-hal yang berbaur dengan praktek uang dalam Pemilu atau yang trend disebut money politik hanya akan merusak pesta demokrasi di Indonesia yang digelar lima tahun sekali.
“Karena itu untuk semua warga Belu mari hindari money politik dalam Pemilu agar demokrasi kita tidak rusak,” pinta dia.
Sementara itu, dalam materi yang disampaikan Divisi Hukum dan Penanganan Pelanggaran (HPP), Agustinus Mau menjelaskan soal pelanggaran Pemilu yang mana ada tiga jenis pelanggaran antara lain adminitrasi, tindak pidana dan kode etik.
Baca juga : Filyana Tahu: Rancangan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual Masuk Prolegnas
Dikatakan, peran pemuda-pemudi dalam menyukseskan pesta demokrasi sangat penting. Pemuda bisa memberikan pencerahan, pemahaman kepada warga soal pelanggaran Pemilu yang tertera dalam undang-undang.
“Peserta pemuda-pemudi yang hadir bisa menjadi agen Panwas dalam Pemilu, dimana bisa bantu warga untuk berpartisipasi sekaligus ikut mengawal Pemilu mendatang,” harap Mau.
Sebelumnya Ketua Panwaslu Kabupaten Belu, Andreas Parera dalam sambutan sekaligus membuka kegiatan sosialisasi dan FGD pengawasan partisipatif menuturkan bahwa, kegiatan yang dilaksanakan Panwaslu hari ini merupakan bagian dari hal penting untuk menyebarluaskan segala informasi kepada warga terkait Pemilu mendatang.
“Hari ini kita membuat kegiatan penting bagi seluruh warga agar ikut berpartisipasi dalam Proses khusunya Pilkada Gubernur NTT tahun 2018 dan Legislatif, Pilpres 2019 mendatang,” ujar dia.
Parera berharap, para pemuda-pemudi peserta dalam kegiatan ini bisa menjadi ujung tombak, memberikan informasi Pemilu serta mengajak warga ikut berpartisipasi pada Pemilu nanti. “Pemuda-pemudi juga bisa menjadi agen penyelenggara Pemilu dalam membantu pengawasan,” pinta Parera.
Hadir dalam kegiatan tersebut kurang lebih 50 orang yang terdiri dari, organisasi GMNI, PMKRI, Kompas, remaja masjid, karang taruna Kelurahan, CIS Timor, OMK Tukuneno dan Katedral Atambua.