Realisasi Investasi di NTT Hingga Triwulan Tiga 2017 Capai Rp3,5 Triliun

Bagikan Artikel ini

Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Hingga triwulan tiga 2017, realisasi investasi di Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai Rp3,5 triliun dari target yang ditetapkan sebesar Rp3,78 triliun.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PM-PTSP) NTT, Semuel Rebo sampaikan ini kepada wartawan di Kupang, Rabu (6/12/2017).

Menurut Semuel, realisasi investasi tersebut disumbangkan dari sejumlah sektor, antara lain bidang pariwisata dalam hal ini perhotelan. Investasi perhotelan ini paling banyak tersebar di Kabupaten Rote Ndao, Manggarai Barat, dan Kota Kupang.

“Saya tidak hafal persis hotel mana saja yang berkontribusi terhadap investasi itu, tapi ada yang bersumber dari Penanam Modal Asing (PMA) dan ada yang Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN),” kata Semuel.

Tentang hotel yang dibangun hingga di bibir pantai yang mengakibatkan hilangnya ruang terbuka hijau, ia mengungkapkan, kewenangan tata ruang ada di kabupaten/kota. Kondisi yang terjadi saat ini menunjukkan pemerintah kabupaten/kota tidak tegas soal pemberlakuan tata ruang. Prinsipnya pembangunan, termasuk hotel adalah harus ada akses publik di pantai.

“Rata- rata izin yang diajukan pihak investor adalah hotel bintang tiga. Kita harapkan pemerintah kabupaten/kota tegas dalam menjalankan peraturan tentang tata ruang,” ujar Semuel.

Baca juga : PT Kurnia Maju Sukses Abadi Jajaki Buka Cabang di Belu

Lebih lanjut mantan Kepala Dinas Peternakan NTT ini menyampaikan, bidang kelautan dan perikanan disumbang oleh industri garam, yakni PT Cheetam di Nagekeo, PT Garam Indonesia di Teluk Kupang, Kabupaten Kupang, dan PT Sanche Garam di Rote Ndao. Selain itu, rumput laut di Kabupaten Kupang.

Untuk pabrik pengolahan rumput laut ini, lanjutnya, bangunan fisik pabriknya sudah hampir rampung di Tablolong, Kabupaten Kupang. Sedangkan Kota Kupang, kontribusi investasi dari sektor jasa, yakni sedang dibangun pusat pembelanjaan Transmart.

Menjawab pertanyaan tentang investasi bidang lain, Semuel menyebutkan, pertanian dan peternakan. Untuk bidang peternakan, ada investasi oleh perusahaan asal Brasil dan perusahaan asal Australia di Kabupaten Sumba Timur. Sedangkan bidang pertanian, sudah ada perusahaan tebu di Kabupaten Sumba Timur.

Selain itu, ada perusahaan yang siap berinvestasi di Manggarai Timur. Terkait hal ini, pihak perusahaan sudah melakukan survei dan melakukan pendekatan dengan Pemda Manggarai Timur. Perusahaan ini sudah memiliki perkebunan dan pabrik gula di Dompu, Nusa Tenggara Barat.

Dia mengatakan, terkait investasi di Manggarai Timur tersebut investor mengalami kendala terkait ketersediaan lahan. Untuk langkah awal dibutuhkan 3.000 hektar, sedangkan kebutuhan bila ada pabrik seluas 10.000 hektar. Pemda Manggarai Timur sudah berjanji untuk menjawabi kebutuhan lahan dimaksud.

“Sedangkan bila sudah ada pabrik, maka pengelolaan lahan dalam bentuk pir. Dimana, perusahaan mengolah lahan inti dan plasma diberikan kepada masyarakat setempat,” pungkasnya.