Pemerintah NTT Bantu 1,9 Juta Kilogram Benih Jagung

Bagikan Artikel ini

Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Pemerintah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Kementerian Pertanian memberi bantuan benih jagung sebanyak 1,965 juta kilogram untuk ditanam di atas lahan seluas 114.000 hektar.

Kepala Dinas Pertanian NTT, Anis Tay Ruba sampaikan ini kepada wartawan di Kupang, Rabu (22/11/2017).

Anis menjelaskan, pemerintah NTT memberi bantuan benih jagung komposit untuk ditanam di atas lahan seluas 17.000 hektar. Hitunganya, setiap hektar dibutuhkan benih jagung sebanyak 30 kilogram (Kg). Dengan demikian, benih jagung yang disalurkan sebanyak 510.000 kilogram.

Sedangkan bantuan dari Kementerian Pertanian, lanjutnya, adalah benih jagung hibrida untuk di tanam di atas lahan seluas 97.000 hektar. Hitungannya, setiap hektar dibutuhkan benih jagung sebanyak 15 kg. Sehingga benih jagung hibrida yang disalurkan sebanyak 1,455 juta kg.

“Kami sekarang sedang distribusi bantuan benih jagung komposit dan hibrida itu ke kabupaten untuk selanjutnya diberikan kepada para petani,” kata Anis.

Baca juga : Samsat Online di NTT Segera Terintegrasi dengan Perbankan

Mantan Penjabat Bupati Ngada ini menyampaikan, bantuan benih jagung yang disalurkan itu, untuk ditanam pada musim tanam periode Oktober 2017 sampai Maret 2018. Penyaluran benih jagung tersebut belum terlambat karena hujan belum merata di semua daerah. Sehingga baru beberapa daerah yang sudah tanam, seperi di Flores Bagian Barat, yang mencakup tiga kabupaten di Manggarai Raya, Ngada, Nagekeo, dan sebagian Sumba.

“Wilayah lain, kami minta untuk bersabar dan baru mulai tanam pada akhir November atau awal Desember 2017 mengingat curah hujan belum merata,” terang Anis.

Dia berargumen, walau hujan belum merata, tapi pihaknya terus mendorong petani untuk tetap siapkan lahan. Sehingga ketika hujan sudah merata yang diprediksikan pada akhir November atau awal Desember 2017, lahan yang sudah disiapkan langsung ditanam.

Tentang luas tanam, Anis megatakan, tidak berbeda jauh dengan musim tanam tahun sebelumnya, baik untuk musim tanam periode pertama, Oktober- Maret maupun periode kedua, April- September. Misalkan, pada musim tanam periode kedua, April sampai September 2017, luas tanam jagung 19.000 hektar dan padi 66.000 hektar.

“Memang penambahan luas tanam cukup banyak pada periode kedua, Oktober- Maret karena bertepatan dengan musim penghujan,” tandasnya.