Kader PDIP Harus Paham Ideologi Partai
Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Harus diakui, banyak kader partai yang tidak memahami ideologi partai. Karena itu pendidikan Kaderisasi di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi aspek mutlak yang perlu dilakukan partai terhadap para kadernya.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP NTT, Frans Lebu Raya sampaikan ini pada acara pembukaan Pendidikan Kader Madya PDIP di Kupang (16/10/2017).
Menurut Lebu Raya, Kaderisasi merupakan aspek penting yang harus dilakukan sebuah organisasi termasuk partai politik. Karena tanpa Kaderisasi organisasi dan atau partai politik itu akan mati. Pendidikan Kaderisasi harus dilaksanakan secara sistematis dan terencana.
“PDIP terus berlangkah menuju partai modern tapi para kader diingatkan untuk tidak boleh melupakan sejarah, ” kata Lebu Raya.
Gubernur NTT ini menyatakan, partai memiliki ideologi tapi ideologi yang diemban partai itu untuk kepentingan masyarakat. Namun banyak orang yang masuk partai tidak memahami ideologi partai dimaksud. Karena itu bagi PDIP, tidak sekedar menjadi kader partai tapi harus bisa menjadi kader bangsa.
Baca juga : Mayor Santosa Pimpin Komando Batalyon Raidersus 744/SYB
“Bagi PDIP empat pilar bangsa merupakan sebuah komitmen yang harus dijaga mengingat saat ini sedang menghadapi tantangan,” ungkap Lebu Raya.
Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Pareira ketika membuka Pendidikan. Kader Madya menegaskan, yang terpenting dari Kaderisasi adalah memahami aturan partai, undang-undang dan aspek terkait lainnya. Partai mesti secara sadar melakukan Kaderisasi karena selain dibekali pengetahuan, kader juga dibekali soal disiplin, loyalitas dan militansi.
“Memang mendidik kader tak mudah karena butuh waktu dan perjuangan. Kader harus siap menggerakkan massa sesuai ideologi partai, ” ujar Andre.
Wakil Ketua DPD Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Gusti Demon Beribe menyampaikan, pendidikan Kaderisasi ini bertujuan untuk membentuk kader partai yang memiliki kesadaran ideologi, organisasi, politik, dan kesadaran lingkungan, serta pemahaman terhadap aspek- aspek sosial ekonomi kemasyarakatan, mendidik, mencerdaskan, dan menyiapkan calon pemimpin partai, bangsa, dan negara, dan menanamkan ajaran- ajaran Bung Karno. Kegiatan berlangsung sejak 16 sampai 21 Oktober.