Andre Garu: Pembangunan di NTT Tidak Menjawabi Kebutuhan Masyarakat

Bagikan Artikel ini

Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Pelaksanaan pembangunan infrastruktur publik di Nusa Tenggara Timur (NTT) seperti pelabuhan laut, pasar, dan Balai Latihan Kerja (BLK) tidak menjawabi kebutuhan masyarakat dan kondisi riil lapangan, tapi pada upaya pemerintah untuk mengejar realisasi fisik pembangunan. Karena itu perlu dilakukan evaluasi agar bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.

Anggota DPD RI, Andre Garu sampaikan ini kepada wartawan di Kupang sesaat setelah mendaftar di Partai Hanura sebagai bakal calon gubernur NTT periode 2018- 2023, Senin (7/8).

Andre mengatakan, jika didukung masyarakat dan terpilih menjadi gubernur, dirinya akan mengevaluasi semua program pembangunan di NTT. Pertama, mengevaluasi pembangunan pasar-pasar yang selama ini salah sasaran. Dimana pasar yang telah dibangun itu, tidak ada kegiatan apapun. Kedua, akan mengevaluasi pembangunan irigasi dan sawah yang dibuat dimana-mana, tetapi tidak ada air. Demikian juga pembangunan embung atau waduk ada dimana-mana tetapi tak ada airnya.

Selain itu, Andre akan evaluasi pembangunan sejumlah besar dermaga dan pelabuhan laut, yang mana setelah dibangun tidak ada kapal atau perahu yang berlabuh. Keempat, mengevaluasi pembangunan BLK yang tidak menghasilkan sumber daya manusia yang handal. “Ironisnya, ada siswa tamatan BLK, tetapi dia tidak tahu bagaimana mengelas besi. Ini kan lucu,” katanya.

Andre menyatakan, dirinya tidak akan membuat visi dan misi terkait program apa yang akan dikerjakan setelah terpilih menjadi gubernur. Karena semuanya sudah tertera jelas dalam visi dan misi pembangunan nasional yang dikenal dengan nama Rancangan Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan Rancangan Pembangunan Jangka Panjang (RPJP).

Baca juga : BPS: Pertumbuhan Ekonomi NTT Sama Dengan Nasional

“Saya menilai tidak benar kalau saya membuat visi dan misi baru hanya karena mau maju sebagai calon gubernur NTT. Semua harus mengacu pada program pembangunan nasional, yakni RPJM dan RPJP,” tandas Andre.

Dia mengakui, dirinya tidak punya modal dana yang besar untuk maju menjadi calon gubernur. Dia ingin mengajak semua komponen masyarakat NTT untuk bersama-sama membuka posko sukarela guna membantu perjuangan ini.

“Saya meminta kita semua jika ingin perubahan, mari bersama-sama bergerak, menentukan masa depan NTT dengan membuka posko sukarela di semua wilayah NTT, dengan mengumpulkan sumbangan mulai dari Rp100 hingga berapa saja,” ajak Andre.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Hanura NTT, Jimi Sianto menyampaikan, partai masih memperpanjang pendaftaran bakal calon gubernur dan wakil gubernur hingga 18 Agustus mendatang. Semua bakal calon yang mendaftar akan disurvei oleh lembaga survei yang ditunjuk oleh partai. Karena biaya survei ditanggung oleh partai, hasil survei pasti sangat objektif.

“Penetapan pasangan calon yang diusung berbasis survei, sehingga semua yang telah mendaftar diminta untuk melakukan sosialisasi seluas- luasnya kepada masyarakat. Kita juga akan menggelar uji kepatutan dan kelayakan kepada semua bakal calon yang mendaftar,” ujar Jimi.