Sektor Kelautan dan Perikanan Berpotensi Dongkrak Perekonomian NTT

Bagikan Artikel ini

Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinwnow.com – Sektor kelautan dan perikaanan memiliki peran strategis dalam mendongkrak pembangunan perekonomian Nusa Tenggara Timur (NTT). Karena itu sinergisitas dan komitmen antara tingkatan pemerintahan perlu ditingkatkan.

Gubernur NTT, Frans Lebu Raya melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Alexander Sena menyampaikan hal ini saat membuka kegiatan Rapat Kerja Daerah Bidang Kelautan dan Perikanan Tingkat Provinsi NTT Tahun 2017 di Kupang, Selasa (13/6/2017).

Alex mengatakan, Dinas Kelautan dan Perikanan hendaknya memfasilitasi, agar pengelolaan kelautan dan perikanan dapat memberikan manfaat terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat, khususnya nelayan dan pembudidaya. Mereka perlu dilatih dan dibimbing agar dapat meningkatkan produktivitas, sehingga ketersediaan dan konsumsi sumber protein maupun gizi ikan bisa terjamin.

“Kita memiliki luasan laut kurang lebih 200.000 km2 yang memiliki beragam jenis ikan bernilai ekonomis tinggi seperti Tuna, Cakalang, kerapu. Garis pantai kita memiliki panjang sekitar 5.700 km2 yang berpotensi untuk pengembangan rumput laut, pariwisata dan penangkapan ikan kecil,” ungkapnya.

Baca : Tragis, Bayi di Kupang Ditemukan Sedang Dimakan Babi

Dia menambahkan, NTT juga memiliki budidaya ikan air tawar seluas 51.870 hektar, air payau seluas 35.455 hektar serta budidaya laut seluas 8.375 hektar. Namun, semuanya itu belum dimanfaatkan secara optimal karena berbagai hal seperti budaya dan pola pikir masyarakat, penerapan teknologi, pengetahunan dan keterampilan yang belum memadai.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan, Ganef Wurgiyanto mengatakan, kegiatan Rakerda tersebut bertujuan untuk mendorong percepatan pembangunan di bidang kelautan dan perikanan di NTT.

“Kita ingin membangun persepsi dan komitmen bersama dengan cara melibatkan secara aktif masyarakat sebagai penerima manfaat dari pelaksanaan kegiatan di bidang kelautan dan perikanan,” katanya.

Ganef menambahkan, pihaknya juga ingin meningkatkan produktivitas bidang kelautan dan perikanan dimana pada tahun 2016, produksi perikanan tangkap hanya sebesar 123.765 ton (31%) dari potensi 393.360 ton/tahun. Sementara itu, pemanfaatan lahan budidaya ikan air tawar hanya seluas 570 hektar (sekitar 1%) dari total 51.870 hektar.

“Pemanfaatan lahan budidaya laut untuk rumput laut dan kerapu cuma 11.245 hektar (20,92%) dari keseluruhan luas lahan sebesar 53.727 hektar,” ujar Ganef.