Simbol Kesatuan NKRI, Pemkab Serahkan Tanah dan Air Dari Perbatasan Belu-Timor Leste
Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belu melalui Bupati Belu menyerahkan tanah dan air dari Kabupaten Belu, Timor Barat perbatasan RI-RDTL kepada Staf Ahli Bidang Politik Kemenpora, Yuni Poerwanti dan Ketua Komisi V DPRD RI Farry Francis pada acara Gowes Pesona Nusantara 2017 yang berlangsung di lapangan umum, Sabtu (13/5/2017).
Penyerahan tanah dan air sebagai simbol kesatuan NKRI dilakukan secara adat Belu. Prosesi adat pengantaran tanah dan air dikawal Bupati Belu, Wakil Bupati, Ketua Tim PKK dan Ketua Dharma Wanita diringi diiringi tarian likurai khas daerah Belu menuju panggung.
Setibanya dipanggung, sebongkah tanah yang dibawa langsung diserahkan Bupati Belu ke Ketua Komisi V DPR RI, sementara air yang disimpan dalam bambu diserahkan Ketua Tim PKK ke Staf Ahli Bidang Politik Kemenpora RI disaksikan ratusan peserta Gowes Pesona Nusantara.
Bupati Willybrodus Lay mengatakan, hari ini disaksikan warga Kabupaten Belu di lapangan umum Atambua telah diserahkan satu genggam tanah dalam tangan ke Pak Farry Francis dan air kepada Ibu Yuni dari Kemenpora.
“Tanah dan air ini sebagai satu simbol kebangsaan dan kehidupan. Biar kita berbeda-beda tapi tetap satu NKRI harga mati,” tegas Lay.
Dikatakan, perhatian Presiden RI ke warga perbatasan Belu dan Timor Leste sangat besar melalui program Kemenpora. Merupakan suatu program yang luar biasa merajut Indonesia, sehingga kami yang berada di perbatasan ini adalah bagian dari Indonesia.
Baca : Uang NKRI Segera Bisa Diakses Melalui ATM
“Kami titipkan tanah dan air sebagai simbol kebangsaan, kehidupan untuk membuktikan kita tetap satu didalam Kebhinekaan, Pancasila dan UUD 1945,” jelas Lay.
Menanggapi hal itu Staf Ahli Bidang Politik Kemenpora, Yuni Poerwanti mengatakan, tanah dan air yang diserahkan Pemkab Belu akan dibawa ke Candi Borobudur. Sepanjang 5000 kilo dari sabang sampai merauke tanah dan air yang dititip akan dibawa ke Magelang “Tanah dan air ini sebagai simbol kesatuan NKRI harga mati,” singkat Yuni.
Sementara itu, Wakil Bupati Belu J.T Ose Luan menuturkan, even hari ini bertujuan bagaimana mempromosikan Kabupaten Belu dari berbagai macam bidang olahraga. Event ini harus dimulai kalau kita tidak sekarang, kapan akan dimulai. Berbuat dari sekarang maknanya lima tahun kedepan dan harus memulai sehingga Belu bisa dikenal di daerah lain.
Perhatian Pemerintah Pusat sangat besar di berbagai bidang bagi Belu. Tapi bagaimana membangun manusia dari segi mental, kalau fisik itu tidak masalah karena kita lakukan sesuai jadwal dan waktu. Tetapi membangun mental itu yang susah.
“Hari ini kita serahkan tanah dan air yang akan dibawa ke Candi Brorobudur. Itu satu makna yang sangat luas untuk generasi masa depan sebagai wujud kesatuan NKRI menjamin kerukunan masyarakat yang lebih baik,” ucap Luan.