Pengerjaan PLTU Atapupu di Perbatasan Belu-Timor Leste Akan Dilanjutkan

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – PT PLN merencanakan akan melakukan pelelangan ulang pengerjaan lanjutan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Aufuik di Desa Dualuas, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu yang sempat terhenti pengerjaannya.

“Kalau PLTU di Atapupu itu memang ada rencana kita melelang ulang pengerjaannya, hanya saja ada prosedur yang harus kita lewati,” ungkap Direktur Regional Bisnis Sulawesi dan Nusa Tenggara (SNT) PT PLN Machnizon Masri dalam konferensi pers usai acara peresmian dan pengoperasian sistem kelistrikan timor di Gardu Induk, Kelurahan Umanen, Kecamatan Atambua Barat, Selasa (25/4/2017).

Menurut Masri, terkait lelang ulang pengerjaan PLTU pihaknya juga harus meminta penghitungan ulang seluruh aset dari BPK sekaligus menghitung penggagaran yang akan digunakan untuk pengerjaan lanjutan PLTU.

“Setelah itu baru kita lakukan lelang ulang untuk pengerjaannya,” terang Masri singkat.

Untuk diketahui, proyek pembangunan PLTU Aufuik sejak 2008 lalu dengan daya 4×6 MW senilai 3 miliar lebih. Mulanya pengerjaan dilakukan oleh PT Konsorsium dan Delima. Namun karena hingga waktu yang ditetapkan proyek itu tidak selesai, maka diambil alih pekerjaan oleh anak perusahaan PLN yakni PT Rekadaya Elektrika.

Baca : PLN Operasikan Interkoneksi Transmisi Sistem Timor di Gardu Induk TTU dan Belu

Sementara itu terkait keluhan pelayanan pemasangan listrik oleh kontraktor yang tak bertanggungjawab usai menerima uang pelanggan jelas General Manager PLN NTT Richard Safkaur, saat penyambungan baru melalui mekanisme aplikasi pelayanan pelanggan terpadu. Sehingga pembayaran semua mengenai pemasangan penambahan biaya melalui sistem perbankan.

“Saya masih banyak dapat informasi soal itu masih ada yang menerima dan itu ilegal. Sebaiknya datang ke Kantor untuk dapat info yang jelas. Jadi kalau ada yg menerima uang dijalan tidak sah, karena kami sudah gunakan sistem baru,” ungkap dia.

Dikatakan, invenstasi secara bertahap sesuai dengan kebutuhan di masyarakat yang membutuhkan. Untuk ke Atapupu yang jarak 15 km biaya hampir 20 miliar, kita berharap di triwulan dua Juni semua sudah selesai, jadi mudah- mudahan nanti setelah itu sudah terhubung semua.

“Yang jelas PLTD akan kami off kan karena sudah di Gardu Induk. Rasio trasivikasi sekitar 63 persen target 100 persen sekitar tahun 2023 bisa saja dipercepat. Setelah selurh desa kita akan listrikan dusun dan rumah yang terpencil dan program ini akan dilakukan terus,” ujar Safkaur.